Pembuang Bangkai Babi Ditangkap di Deli Serdang, Berdalih Diupah untuk Menguburkan
Pembuangan bangkai babi yang diduga mati akibat wabah hog cholera masih marak terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Salah seorang pelakunya ditangkap di Sunggal, Deli Serdang, Minggu (17/11).
Pembuangan bangkai babi yang diduga mati akibat wabah hog cholera masih marak terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Salah seorang pelakunya ditangkap di Sunggal, Deli Serdang, Minggu (17/11).
Berdasarkan informasi dihimpun, pelaku yang diduga membuang bangkai babi itu diidentifikasi sebagai SHB (59), warga Kecamatan Medan Labuhan, Medan. Dia diamankan di Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, sekitar pukul 02.00 Wib.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Mengapa Dusun Banger dinamai demikian? “Wali itu bilang, ‘ini kok air baunya banger tapi rasanya nggak banger? Besok ini namanya Dusun Banger’,” kata Pak Nuryanto.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
"Petugas kita yang patroli curiga melihat goni yang dibawanya dalam becak bermotor, lalu dihentikan, ternyata benar di dalamnya ada bangkai babi dua ekor," jelas Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi.
SHB diamankan saat berkendara. Ketika ditanyai dia berkilah akan menguburkan bangkai babi itu. Namun, petugas tidak begitu saja percaya. "Ke mana dia mau mengubur jam 02.00 pagi," sebut Yasir.
Diupah Rp250.000
SHB juga berbelit-belit dalam memberikan keterangan dengan. Pria itu mengaku diupah Rp250 ribu per ekor babi yang dikuburkan. Namun dia berdalih tidak tahu siapa yang menyuruhnya. Dia hanya bilang mereka bertemu di Jalan Kapten Sumarsono, Medan.
"Kita masih dalami, karena tidak mungkin dia tidak tahu di mana dia mengambil bangkai babi itu. Pasti ada kandangnya. Kita akan telusuri terus untuk mencari pelaku lainnya," papar Yasir.
Seperti diberitakan, wabah hog cholera atau kolera babi merebak di sejumlah daerah di Sumut. Ribuan babi terjangkit dan mati.
Merebaknya wabah ini diperparah dengan pembuangan bangkai babi dengan sembarangan. Warga resah setelah menemukan ratusan bangkai hewan itu di sungai, danau dan pantai yang ada di Medan dan Deli Serdang.
(mdk/noe)