Pembullyan di Thamrin City berawal dari kesalahpahaman
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan, korban dan pelaku mulanya adalah satu grup di Brother Of Santay (BOS). Kala itu F dan SW masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kebon Kacang 01, Jakarta Pusat.
Pembullyan terhadap siswi Sekolah Dasar VI diawali adanya kesalahpahaman antara korban, dengan salah satu diduga pelaku berinisial F. Hal ini didapatkan usai memeriksa para pelaku pembullyan.
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang Kompol Mustakim mengatakan, korban dan pelaku mulanya adalah satu grup di Brother Of Santay (BOS). Kala itu F dan SW masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kebon Kacang 01, Jakarta Pusat.
"Pada Selasa (11/7), awalnya F mengeluarkan kata-kata kepada SW, ' kok sombong sekarang nggak pernah main ke Boncang (Kebon Kacang). Tapi SW malah membalas berkata ingin mengajak duel F," katanya di kantornya, Selasa (18/7).
Namun, saat itu belum terjadi perkelahian antara keduanya. F malah mengadu ke delapan teman-temannya yang lain dengan memanaskan situasi.
"Sampai pada akhirnya pada Jumat (14/7) sekitar pukul 13.30 WIB di lantai 3A, Thamrin City, Jakarta, SW bertemu dengan F dan delapan rekannya lainnya. Saat itu terjadi bullying terhadap SW," jelasnya.
Mustakim menjelaskan, sembilan pelaku lainnya hanyalah teman bermain di daerah Kebon Kacang dan Kebon Melati, Jakarta Pusat. Hingga saat ini belum diketahui kenapa korban berkata seperti itu.
"Teman sepermainan aja mereka. Ada juga teman sekolah dan juga teman dari Facebook. Juga ada yang tetangga anak Kebon Melati dan Kebon Kacang. Saat ini masih proses pemeriksaan masih berjalan ya," ujarnya.
Adapun sembilan orang yang saat ini masih diperiksa mereka diantaranya
yakni AS siswi dari SMPN 273 Jakarta, HR dari SMP Muhammadiyah 6, RA dari SD Muhamadiyah 56, RZ dari SDN Kebon Melati 03, RN dari SDN Kebon Melati 02, SA dari SDN Kebon Kacang 01, AA dari SDN Kebon Kacang 03, SN dari SDN Kebon Kacang 01 dan F siswi dari SDN Kebon Kacang 01.