Pembunuh Pegawai Bank di Bali Ditangkap, Pelaku Masih ABG
AHP (15) ditangkap di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, pada Kamis (31/12) dini hari. Dia mengakui perbuatannya. Setelah ditelusuri, pelaku sebelumnya juga pernah berurusan dengan kepolisian dan ditangkap Polres Buleleng.
Pembunuh pegawai bank swasta di Bali, Ni Putu Widiastuti (24). Pelaku ternyata seorang ABG usia 15 tahun dengan inisila AHP.
AHP ditangkap di wilayah Kabupaten Buleleng, Bali, pada Kamis (31/12) dini hari.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pemilu di Indonesia diadakan? Pemilu sebentar lagi akan diselenggarakan. Pemilu akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Benar sudah ditangkap hari ini," kata Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Kamis (31/12).
Ditambahkan Kasat Reskrim Poltes Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto, kepada polisi remaja tersebut mengakui perbuatannya telah melakukan perampasan dan penusukan terhadap korban.
"Setelah, dilakukan interview terhadap terduga pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan perampasan dan penusukan terhadap korban. Dan pada diri pelaku telah diamankan barang bukti berupa sepeda motor dan barang lain milik korban," jelas Vicky.
Setelah ditelusuri, pelaku sebelumnya juga pernah berurusan dengan kepolisian dan ditangkap Polres Buleleng.
"Hasil penyelidikan, diperoleh informasi bahwa terduga pelaku berasal dari daerah Buleleng dan yang bersangkutan diduga pernah melakukan pencurian uang sesari yang pernah terjadi di salah satu pura di Singaraja," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, karena tempat dan waktu kejadiannya di Denpasar selanjutnya terduga pelaku diserahkan kepada Opsnal Polda, Polresta dan Polsek Denbar untuk dilakukan proses lebih lanjut.
"Pelaku diserahkan pada hari Kamis tanggal 31 Desember 2020 pukul 05.00 Wita untuk dilakukan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujar dia.
Motif Pelaku Habisi Korban
Terpisah, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan pelaku menikam korban Ni Putu Widiastuti (24), karena korban melawan saat aksinya tepergok. Korban melukai tangan pelaku dengan pisau saat kedapatan masuk ke kamar.
Sedangkan motif pelaku terhadap korban ingin menguasai harta bendanya.
"Motifnya, menguasai barang milik korban termasuk sepeda motornya, iya perampokan. Saat itu, (pelaku) ketahuan oleh korban dan kemudian dia menikam korban dan korban melakukan perlawanan, Sehingga, si pelaku mengalami luka juga dan si pelaku panik langsung menghujamkan tusukan-tusukan kepada korban. Dia memang terindikasi sering melakukan pencurian dan masih anak dibawah umur," kata Jansen, saat dihubungi Kamis (31/12).
Dia menambahkan, dari barang bukti yang dikumpulkan sudah cukup membuktikan pelakulah yang membunuh korban dengan sadis.
"Karena, pelakunya adalah anak-anak di bawah umur nantinya penetapannya di tempat khusus. Dari data kepolisian dia pernah melakukan tindakan pencurian juga," jelas Jansen.
Kronologi
Jansen menduga, sebelum membunuh, diduga pelaku sudah lama mengamati korban yang sehari-hari tinggal seorang diri. Kebetulan tempat tinggal pelaku dan indekos korban sangat dekat.
"Dia (pelaku) sudah kos dekat rumah korban dan dia sudah lama mungkin mengamati si korban karena melihat (korban) tinggal sendirian," kata Jansen, saat dihubungi Kamis (31/12).
Selain itu, dari rekaman CCTV di sekitar lokasi, pelaku terlihat menuju rumah korban dan setelah keluar memakai sepeda motor dan helm korban. Namun, pihaknya belum mengetahui cara pelaku memasuki rumah korban, dengan memanjat atau meloncat.
"Kejadiannya sore hari. Tapi untuk peristiwanya sendiri kita masih mendalami, apakah dia manjat atau loncat. Tapi, dari luka yang ada di tubuh korban dan luka yang ada tubuh pelaku korban melakukan perlawanan dan diakui oleh pelaku. (Sehingga pelaku) malah lebih menghujamkan pisau pada korban berkali-kali," jelasnya.
Jansen juga menyampaikan, untuk pelaku saat ini akan dilakukan tes swab. Karena, jenazah korban diketahui juga positif Covid-19. Sementara, untuk barang yang diambil adalah sepeda motor tetapi akan didalami lagi apa saja barang korban yang hilang.
"Sementara, kita masih dalami apa saja yang hilang di sana. Tapi yang jelas menurut pacar korban sepeda motornya dan sudah ditemukan sama si pelaku. Nanti kita akan dalami lagi apa lagi yang hilang. Karena korban terindikasi positif (Covid-19) otomatis sebelum kita lakukan langkah penahanan. Kita harus swab dulu karena itu prosedur," ujar Jansen.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Jalan Kerta Negara, Gang, Widura No. 24, Desa Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Senin (28/12) sekitar pukul 08.30 Wita.
"Meninggalnya (korban) diduga Curas. Posisi korban pada saat meninggal terlentang di atas kasur, kepala di selatan, kedua tangan lurus di samping, kedua kaki menekuk ke bawah, menggunakan celana pendek warna coklat, bra warna putih, pada tubuh korban terdapat banyak luka tusuk dan di sekitar kamar korban banyak bercak-bercak darah. Korban tinggal di TKP Seorang diri," kata Iptu Sukadi, Senin (28/12) lalu.
(mdk/lia)