Pembunuhan gadis 17 tahun di Bekasi, polisi susul pacar korban di Semarang
Dia mengirim anak buahnya ke Semarang, Jawa Tengah untuk meminta keterangan pacar korban. Keterangan itu penting untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh korban sebelum meninggal. Semula polisi mencurigai pacarnya, tapi hasil penyelidikan bahwa pacarnya sudah pulang ke Semarang sebelum peristiwa itu terjadi.
Pembunuh gadis 17 tahun, Mashita Oktavia di Kota Bekasi, Jawa Barat masih misterius. Kepolisian Sektor Bekasi Utara masih berupaya mengungkap identitas pelaku pembunuhan sadis yang terjadi pada Sabtu (9/12) dini hari.
"Kasusnya masih dalam penyelidikan, anggota masih terus bekerja di lapangan," kata Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Suroto saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (10/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
Dia mengirim anak buahnya ke Semarang, Jawa Tengah untuk meminta keterangan pacar korban. Keterangan itu penting untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh korban sebelum meninggal.
"Tadinya kami mencurigai pacarnya, tapi hasil penyelidikan bahwa pacarnya sudah pulang ke Semarang sebelum peristiwa itu terjadi," kata Suroto.
Selain menemui pacarnya di Semarang, polisi juga terus mencari telepon selular milik korban yang hilang. Diduga, telepon selular itu diambil oleh tersangka usai menghabisi nyawa korban. Karena itu, sampai hari ini belum jelas motif pembunuhan tersebut.
"Apakah cinta segitiga atau motif lainnya, masih terus diselidiki," kata Suroto.
Mashita Oktavia tewas dihujami celurit di depan Perumahan Alinda 1, Kelurahan Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Sabtu (9/12) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Korban luka bacok di perut, leher, dan pinggul akibat sabetan celurit.
Korban berhenti di lokasi kejadian karena sepeda motornya rusak. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut lalu menghubungi kakeknya untuk menjemput. Ketika menunggu itu, korban dihampiri pelaku dan dieksekusi dengan sadis. Saksi di lokasi yang melihat, ciri-ciri pelaku mengenakan penutup kepala, perawakan kurus dan tinggi, memakai sweater warna biru dongker, dan berjalan kaki. Diduga pelaku sudah mengenali korban sebelumnya.
(mdk/noe)