Pemerintah Ajak Negara G20 Ikut Memajukan UMKM Lewat Transformasi Ekonomi Digital
sebanyak 64,5 persen usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Atas dasar itu, Sri Puguh berharap para perempuan diberikan kesempatan lebiih besar dalam pengembangan UMKM.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyoroti peran perempuan dalam pembangunan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Kepala Balitbang Hukum dan HAM Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami mendorong dalam agenda Presidensi Indonesia dalam forum G20, pemerintah Indonesia menekankan transformasi ekonomi digital dengan memajukan UMKM.
"Pemerintah Indonesia mengajak pemimpin negara dalam forum G20 untuk membangun ekonomi yang inklusif dengan cara memajukan UMKM," ujar Sri Puguh di kantor Kemenkum HAM, Selasa (31/5).
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Kenapa Kemendag fokus pada UMKM dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three? Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Dia memaparkan, sebanyak 64,5 persen usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia dimiliki oleh perempuan. Atas dasar itu, Sri Puguh berharap para perempuan diberikan kesempatan lebiih besar dalam pengembangan UMKM.
"Jika perempuan ingin mengambil peran nyata dalam pemulihan ekonomi maka akses dan penguasaan teknologi bagi perempuan harus ditingkatkan," ujar dia.
Sri Puguh berpendapat data tersebut menjadi potensi besar meningkatkan peran nyata perempuan dalam pemulihan perekonomian dunia.
Kendati, dia menyayangkan fakta kalau belum semua UMKM yang dimiliki perempuan mendapatkan akses yang cukup ke ekosistem pembiayaan dan digital.
Dia mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh kesenjangan akses terhadap teknologi yang dialami oleh perempuan.
Sri Puguh mengungkapkan data SurveI Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2019 menyebut kalau akses internet untuk kaum perempuan secara konsisten mengalami kesenjangan selama periode 2016 hingga 2019.
Dia mengatakan, pengguna internet perempuan 7,6 persen lebih sedikit dibanding laki-laki pada 2016 lalu.
Selisih angka ini bergeser di mana pada 2017 pengguna internet perempuan 7,04 persen lebih sedikit dibanding laki-laki. Meski demikian, angka itu terus menyusut menjadi 6,34 persen pada 2018 dan 6,26 persen pada 2019.
"Untuk itu, penting untuk menelisik lebih jauh akar permasalahan, tantangan dan peluang perempuan dalam membangun ekonomi digital yang inklusif," katanya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ray)