Pemerintah didukung ulama Demak bubarkan ormas anti-Pancasila
"Mereka mencoba melakukan konsolidasi dan mereka betul-betul katakanlah memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa NKRI, Pancasila, UUD dan Bhinneka tinggal Ika itu hal yang konsensus nasional," kata Wiranto.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan Minggu (30/7) kemarin dirinya mewakili Presiden Joko Widodo menghadiri Reuni Akbar Pondok Pesantren Futuhiyah di Demak, Semarang. Selain mengadakan reuni, pertemuan dengan para ulama tersebut juga diselenggarakan Qhalaqah kebangsaan.
Wiranto menuturkan para ulama tersebut mengkonsolidasikan dan memberikan dukungan kepada Pemerintah untuk tetap menjalankan empat landasan negara.
"Mereka mencoba melakukan konsolidasi dan mereka betul-betul katakanlah memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa NKRI, Pancasila, UUD dan Bhinneka tinggal Ika itu hal yang konsensus nasional," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (31/7).
Dalam acara tersebut, para ulama Pondok Pesantren Futuhiyah sepakat untuk memberikan dukungan kepada Pemerintah dalam membubarkan organisasi yang dianggap mengarah menyimpang empat landasan negara.
"Mereka memberikan dukungan kepada Pemerintah yang ingin untuk membubarkan organisasi apapun ormas, LSM yang mengarah kepada penyimpangan empat konsensus itu," paparnya.
Dalam pertemuan itu Qhalaqah nasional itu menghimpun pemikiran-pemikiran baru mengenai bagaimana cara ormas Islam dalam mempertahankan konsensus nasional. Ini dilakukan rangka menghadapi rongrongan ISIS atau pihak-pihak yang menggunakan simbol-simbol Islam tinggal melakukan terorisme.
"Menggunakan simbol-simbol Islam untuk melakukan terorisme itu sangat sangat tidak didukung," ucapnya.