Pemerintah targetkan 2019 Indonesia pimpin publikasi ilmiah di Asia Tenggara
Nasir menilai selama 2018, publikasi ilmiah Indonesia terus mengalami peningkatan. Saat ini peringkat Indonesia dalam publikasi ilmiah berada di nomor dua atau di bawah Malaysia.
Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berkeinginan agar Indonesia bisa menjadi negara yang terdepan dalam publikasi ilmiah di kawasan Asia Tenggara. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pun akan meningkatkan anggaran riset bagi perguruan tinggi.
Nasir menilai selama 2018, publikasi ilmiah Indonesia terus mengalami peningkatan. Saat ini peringkat Indonesia dalam publikasi ilmiah berada di nomor dua atau di bawah Malaysia.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Mengapa UNU Yogyakarta didirikan? Terkait pendirian universitas tersebut, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa hal tersebut merupakan cara NU dalam menghadapi tantangan masa depan Indonesia.
-
Kapan Azriel Hermansyah berencana melanjutkan pendidikan? Aurel Hermansyah juga mengungkapkan bahwa adiknya, Azriel, berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dalam waktu dekat.
"Publikasi ilmiah 2018 telah meningkat dengan luar biasa. Jumlah publikasi ilmiah pada 2017 tercatat ada lebih dari 14.000 jurnal. Hingga Juni 2018 publikasi ilmiah ada sekitar 18.000 jurnal. Baguslah artinya," ujar Nasir di UGM, Senin (2/7).
Nasir menerangkan dengan jumlah publikasi ilmiah tersebut, Indonesia saat ini berada di atas Thailand dan Singapura. Meskipun demikian, Indonesia masih berada di bawah Malaysia yang menjadi peringkat pertama publikasi ilmiah di Asia Tenggara.
"Tahun 2017 (publikasi ilmiah) kita sudah di atas Thailand. 2019 mudah-mudahan leader di Asia tenggara," ungkap Nasir.
Nasir menambahkan untuk menjadi peringkat pertama di Asia Tenggara, anggaran riset bagi dosen di berbagai perguruan tinggi akan ditingkatkan. Peningkatan anggaran, kata Nasir diharapkan bisa memacu kampus-kampus untuk meningkatkan publikasi ilmiahnya.
Nasir juga berpesan kepada para pimpinan perguruan tinggi agar meningkatkan kemampuan para dosen dalam pembuatan penulisan ilmiah. Sehingga jumlah penulisan ilmiah bisa terdongkrak
"Terutama PTN BH (perguruan tinggi negeri berbadan hukum) kita tingkatkan. Tapi semua kampus juga kami tingkatkan," pungkas Nasir.
Baca juga:
Cerita magang Menteri Rini, diminta foto kopi dan buat kopi untuk pimpinan perusahaan
Kemendikbud harap Pemda turuti kebijakan zonasi PPDB
Mendikbud minta tak ada kecurangan saat penerimaan peserta didik baru
Antusias hari pertama pendaftaran sekolah
Mahasiswa UB Malang bina penderita tuna grahita budidaya lele hingga tanam sayur
Penerimaan siswa SMA berbasis online di Tangerang terkendala server bermasalah