Pemkab Purbalingga kirimkan tim jemput 3 eks anggota Gafatar
Ketiganya saat ini masih berada di tempat penampungan di Boyolali.
Mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) gelombang pertama yang berada di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah dijemput tim dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Purbalingga. Tim yang terdiri dari unsur TNI, Polri dan Kesbangpol Purbalingga menjemput tiga orang yang masih satu keluarga.
"Hari ini kita sudah kirimkan tim untuk melakukan penjemputan kepada tiga orang yang merupakan masih satu keluarga, yakni Ali Murtopo, istri dan anaknya. Sebenarnya mereka bukan asli Purbalingga, mereka berasal dari Depok. Namun dari hasil assessment, tim pemulangan Pemprov, mereka ingin kembali ke orangtuanya di Bukateja," kata Penjabat Bupati Purbalingga Budi Wibowo, Kamis (28/1).
Penjemputan tersebut, jelas Budi, dilakukan setelah pemprov Jawa Tengah selesai melakukan normalisasi selama tiga hari di Asrama Haji Donohudan. Menurutnya, hal itu sesuai dengan instruksi gubernur yang meminta agar tanggal 29 Januari 2016, mantan anggota Gafatar harus sudah dijemput.
Setelah dari Donohudan, kata Budi, mereka akan langsung dikembalikan ke orangtuanya. Diharapkan, orangtua serta warga sekitar bisa menerimanya. Sebelumnya, pihak Kecamatan, desa juga diinstruksikan melakukan pengawasan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan terhadap eks Gafatar.
"Untuk normalisasi (di Pemkab) akan digabung dengan gelombang ke dua yang berjumlah 72 orang," katanya.
Pembinaan tersebut semula direncanakan selama satu minggu, namun kemungkinan akan dilakukan selama tiga hari. Pengurangan masa pembinaan tersebut, lantaran biaya anggarannya cukup besar dan tidak masuk dalam APBD 2016. Untuk mengatasi hal tersebut, anggaran akan ditopang dari beberapa kegiatan SKPD yang sesuai.
"Pembinaan nantinya akan dilakukan oleh MUI, FKUB, Kepolisian serta psikolog," katanya.