Pemkot Bekasi bakal anggaran Rp 180 miliar untuk program kartu sehat
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp 180 miliar untuk membiayai kartu sehat berbasis nomor induk kependudukan tahun depan. Anggaran sebesar itu naik dua kali lipat dari tahun ini sebesar Rp 90 miliar.
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan anggaran sebesar Rp 180 miliar untuk membiayai kartu sehat berbasis nomor induk kependudukan tahun depan. Anggaran sebesar itu naik dua kali lipat dari tahun ini sebesar Rp 90 miliar.
"Anggaran sebanyak itu untuk meng-cover 25 persen warga Kota Bekasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Kusnanto Saidi, Minggu (12/11).
Angka 25 persen diambil dari rata-rata warga Kota Bekasi yang sakit selama tiga tahun terakhir. Adapun jumlah penduduk di daerah yang ada di timur DKI Jakarta tersebut mencapai 2,7 juta jiwa.
Sementara pemegang kartu sehat saat ini sudah mencapai 300 ribu lebih, jumlah itu akan terus bertambah karena jumlah keluarga mencapai 600 ribu lebih. Adapun syarat mendapatkan kartu sehat cukup mempunyai e-KTP Kota Bekasi.
"Nilai yang diusulkan sudah diperhitungkan, kalau kurang nanti akan ditambah pada APBD Perubahan," kata dia.
Kartu sehat berbasis NIK mulai digulirkan Pemkot Bekasi tahun ini. Di tahun pertama diusulkan Rp 90 miliar melalui APBD murni Rp 75 miliar, dan APBD Perubahan Rp 15 miliar. Hingga November ini sudah terserap Rp 70 miliar, dengan pengguna kartu sehat sebanyak 70 ribu kartu.
"Kami optimis anggaran ini cukup sampai dengan akhir tahun anggaran," kata Kusnanto.
Anggota Komisi D DPRD, Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mendukung rencana pemerintah menambah anggaran untuk kesehatan. Sebab program tersebut tentunya pro dengan masyarakat.
"Selama masih pada jalurnya kami dukung, kami juga terus mengawasi," kata dia.
Baca juga:
Bulog kunci sukses penyaluran raskin lewat kartu
Pemerintah dinilai belum siap ubah penyaluran raskin lewat kartu
Atasi ketimpangan, Menko Puan keluhkan kendala distribusi kartu
Kapolda Jatim perintahkan anak buah cari motif pembuangan KIS
Kelakuan kurir JNE buang ratusan kartu program unggulan Jokowi
Kurir JNE jadi tersangka kasus pembuangan 148 KIS
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.