Pemrov Jabar Kaji Perda Tentang Lansia
Pemrov Jabar Kaji Perda Tentang Lansia.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini tengah mengkaji dibuatnya Peraturan Daerah (Perda) tentang lanjut usia (Lansia). Apabila Perda tersebut terwujud maka para Lansia di Jabar akan terjamin pelayanannya dari pemerintah.
Hal itu dikemukakan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengukuhkan dewan pengarah dan pengurus Lembaga Lanjut usia Indonesia (LLI) Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate Bandung, Rabu (23/1).
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa yang menyambut Ridwan Kamil di Cagar Budaya Setu Babakan? Kedatangannya itu langsung disambut oleh mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke, Rabu (4/9).
"Tahun 2019 ini kita kaji (Perda) kalau berhasil nanti di 2020 ada pertolongan-pertolongan, salah satunya kita gratiskan pelayanan-pelayanan kepada Lansia," katanya melalui siaran pers yang diterima.
Emil, sapaan akrabnya, mengungkapkan saat ini usia harapan hidup di Jabar adalah 72 tahun. Sedangkan persentase antara usia Lansia terhadap jumlah penduduk meningkat dari 7 persen menjadi hampir 10 persen.
"Mereka ternyata masih banyak yang produktif. Nah saya lagi atur siapa saja yang masih ingin memberikan kebermanfaatan apakah ikut mengawasi pembangunan, turun ke sekolah dan lainnya karena itu kita harapkan dibuat Perda Lansia seperti di Bali," ungkapnya.
Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk Lansia di Jabar tahun 2017 sebesar 4,16 juta jiwa atau 8,67 persen dari total jumlah penduduk. Indeks pembangunan manusia sampai tahun 2017 berada di angka 70,69. Sementara angka harapan hidup laki-laki 70,58 dan perempuan 74,42.
"Ini menjadi indikator bahwa Lansia di Jabar dinilai berumur panjang, hidup sehat dan layak," ujar Emil.
Menurut Emil, salah satu indikasi Kota yang liveable adalah Lansia nya sudah jalan-jalan keluar karena Kota tersebut dinilai aman dan nyaman. Oleh karena itu Pemprov Jabar terus berupaya membuat program untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia, pelayanan dan membangun fasilitas umum untuk Lansia.
"Saya berharap LLI Jabar bersinergi dengan kami untuk menciptakan provinsi Jabar yang ramah lanjut usia dan menjadikan Lansia produktif serta bahagia," ujar Emil.
Sementara itu, ketua LLI Jabar yang akan menjabat hingga tahun 2023, Nu'man Abdul Hakim, mengatakan, pertambahan penduduk Lansia di Jabar berdasarkan data statistik meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2010 berada di angka 8,5 persen, tahun 2011 8,7 persen, tahun 2012 9 persen, tahun 2013 9,3 persen, tahun 2014 9,6 persen, tahun 2015 9,9 persen dan 2018 kemarin sudah di angka 11 persen.
"Itu menunjukkan bahwa jumlah lanjut usia jauh lebih besar ketimbang angka pertumbuhan," ujar Nu'man yang juga mantan Wakil Gubernur Jabar.
Namun, sejalan dengan itu berdampak pula pada permasalahan kesejahteraan sosial dan kesehatan. Untuk itu, kata Nu'man, perlu ditingkatkan upaya kemajuan dan melalukan kerjasama kemanusiaan. Dalam hal ini LLI sangat strategis dalam pelayanan sosial para lanjut usia.
"LLI Jabar telah mampu mengkoordinasikan dan melakukan kerjasama kemitraan dalam penyelenggaraan program kesejahteraan sosial lanjut usia juga telah terbangunnya jejaring dan kerjasama sosial lanjut usia dan terlaksananya program pembinaan kesejahteraan, mental, spriritual, pemberdayaan dan advokasi," terang Nu'man.
Baca juga:
Uu Ruzhanul: Daerah Otonomi Baru di Jawa Barat Tak Bisa Ditawar
Cegah Perdagangan Orang, Emil Minta Masyarakat Tak Tergoda Gaji Tinggi
Sulap Sungai Citarum, Ridwan Kamil Minta Anggaran Rp 600 Miliar
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Kebutuhan Mendesak
Reaktivasi Rel Banjar-Cijulang, 3 Kepala Daerah Diminta Bantu Tertibkan Bangunan