Pemuda NTT minta kasus penyerangan siswa SD tak dikaitkan ke SARA
Pemuda NTT minta kasus penyerangan siswa SD tak dikaitkan ke SARA. Jika aksi tersebut digiring ke persoalan SARA, maka berpotensi memicu konflik baru yang berkepanjangan. Masyarakat NTT dikhawatirkan melakukan serangan balik kepada kelompok-kelompok yang diduga berafiliasi dengan pelaku.
Ketua Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) Jakarta, Yohanes Hiba Ndale meminta kepada berbagai pihak agar tak menggiring aksi penyerangan terhadap 7 siswa kelas V dan kelas VI SD Negeri Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Kupang, pada (13/12), ke persoalan Suku, Ras, Agama dan Antar golongan (SARA). Menurutnya, peristiwa itu murni tindakan kriminal.
"Peristiwa ini tidak boleh dihubungkan bahwa bagian dari SARA," tegas Yohanes saat memberikan pernyataan pers di Restoran D'cost, Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat, Rabu (14/12).
Dituturkannya, jika aksi tersebut digiring ke persoalan SARA, maka berpotensi memicu konflik baru yang berkepanjangan. Masyarakat NTT dikhawatirkan melakukan serangan balik kepada kelompok-kelompok yang diduga berafiliasi dengan pelaku.
"Jangan sampai masyarakat tergiring dengan informasi menyesatkan yang mengganggu stabilitas keamanan," ucap dia.
Meski aksi tersebut murni tindakan kriminal, Yohanes mengingatkan, agar berbagai pihak tidak mengacaukan keharmonisan NTT. Apalagi, lanjut dia, menyerang warga NTT secara membabi buta dengan modus radikalisme dan agama.
"Perlu saya tegaskan, siapa pun Anda, dari kelompok mana, jangan coba-coba ganggu ketertiban di NTT. Semua siapa pun yang mendengar ini," tukas dia.
Sebelumnya, IR (32), tersangka penikaman tujuh murid SDN 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diamuk warga yang memaksa masuk ke ruang tahanan Polsek Sabu Barat.
"Informasinya seperti itu bahwa pelaku meninggal, massa dalam jumlah banyak masuk ke Polsek Sabu Barat dan menganiaya pelaku," kata Wakapolres Kupang Kompol Sriyati kepada wartawan, Selasa (13/12).
Peristiwa penganiayaan terhadap tujuh siswa SD Negeri Sabu Barat itu terjadi Selasa pukul 09.00 Wita, ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.