Penampakan Kafe Estetik di Lembah Anai Luluh Lantak Usai Tersapu Banjir Lahar Dingin Marapi
Data per Senin (13/5) jumlah korban tewas akibat banjir bandang dan lahar dingin mencapai 48 orang dan 15 masih dalam pencarian.
Kafe dalam video itu adalah Xakapa yang berada di dekat air terjun Lembah Anai.
- Beredar Kopi Kemasan Bergambar Cagub-Cawagub Sulteng, Bawaslu Telusuri
- Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel
- Kafe di Lembang Ini Bawa Suasana Bandung Tahun 1800-an, Dulunya Rumah Pengusaha Susu Eropa Paling Sukses
- Menelusuri Pelaku & Perekam Video Sejoli Mesum di Kafe 'Malang Gaya Bebas'
Penampakan Kafe Estetik di Lembah Anai Luluh Lantak Usai Tersapu Banjir Lahar Dingin Marapi
Banjir bandang dan lahar dingin yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) menyisakan duka yang mendalam. Tak hanya bangunan yang luluh lantak, puluhan orang juga tewas.
Pascaperistiwa itu, belakangan viral video yang memperlihatkan bagunan sebuah kafe luluh lantak akibat banjir. Rupanya, kafe dalam video itu adalah Xakapa yang berada di dekat air terjun Lembah Anai.
Kafe itu selama ini menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat. Kafe itu juga banyak dikenal sebagai kafe estetik dan romantis yang berlokasi di Lembah Anai karena bangunannya berada di pinggir sungai di tepi jalan yang menghubungkan Padang-Bukittingi.
Dari kafe tersebut bisa menyaksikan indahnya pemandangan air terjun Lembah Anai sembari menyantap makanan.
Namun dilihat merdeka.com dari video yang beredar di media sosial, bagunan kafe tersebut disapu bersih oleh banjir yang terjadi pada Minggu, (11/5) malam.
Selain bangunan yang disapu bersih banjir, jalan penghubung Padang-Bukittingi atau sebaliknya di Lembah Anai juga amblas sehingga menyebabkan jalan nasional itu lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Sementara itu, Kepala Basarnas Kota Padang Abdul Malik pada Selasa (14/5/2024) dini hari merinci, korban banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat yang terjadi pada Sabtu (11/5) malam itu menewaskan 48 orang, dengan rincian 20 berasal dari Kabupaten Agam, 16 Tanah Datar, 7 Padang Pariaman, 2 Padang Panjang dan 3 orang lagi belum teridentifikasi.
Selain itu, sebanyak 14 orang hingga kini masih dalam pencarian, 11 orang dari Kabupaten Tanar Datar dan 3 orang dari Kabupaten Agam.