Penangkapan 81 Terduga Perusuh Buton, Banyak Ditemukan Parang dan Busur Panah
saat ini para pelaku sudah dalam penjagaan Polda Sultra dan pasukan khusus yang sudah diterjunkan untuk mengamankan lokasi kerusuhan.
Sebanyak 81 terduga perusuh Buton di wilayah Desa Sampuabalo sudah ditangkap Polda Sulawesi Tenggara, Sabtu (8/6). Dari tangan mereka, polisi mengamankan banyak parang dan busur panah diduga digunakan mereka saat terjadi kerusuhan.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, saat ini para pelaku sudah dalam penjagaan Polda Sultra dan pasukan khusus yang sudah diterjunkan untuk mengamankan lokasi kerusuhan.
-
Bagaimana bentuk makam Buto? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan mengatakan, makam Buto berupa lubang berbentuk lonjong dengan jenazah ditempatkan dalam posisis jongkok, kebanyakan di sisi kiri dengan kepala mengarah ke barat.
-
Apa itu buta warna? Buta warna, juga dikenal sebagai defisit penglihatan warna, adalah suatu kondisi umum dimana kemampuan seseorang untuk melihat warna terganggu.
-
Siapa yang melukis Benteng Baluwarti? Dulu benteng ini masih berupa pagar kayu. Hal itu terlihat dari sebuah lukisan sketsa berjudul “De kraton te Djocja (Mataram) yang dibuat oleh Jan Brandes yang kemudian diselesaikan oleh A. de Nelly pada periode tahun 1779-1785.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
"Mereka akan diseberangkan menuju Kota Kendari dan dibawa di Polda Sultra oleh anggota melalui jalur laut," ujar Harry Goldenhart.
Harry menambahkan para pelaku dibawa ke Kota Kendari untuk memastikan keamanan mereka. Selain itu, para pelaku masih akan menjalani pemeriksaan untuk mengetahui sejauh mana peran mereka saat kerusuhan yang sudah memakan korban jiwa.
"Anggota tetap berjaga di lokasi. Situasi sudah kondusif, namun anggota tetap melakukan penjagaan maksimal sampai ada arahan selanjutnya," tambahnya.
Saat ini, ada 317 orang anggota Polda Sultra dibantu personel Polres Buton yang mengamankan Desa Gunung Jaya dan Sampuabalo.
Setidaknya 50 orang pasukan Raider 700 TNI AD asal Makassar Sulawesi Selatan, dikirimkan khusus untuk membantu pengamanan di wilayah kerusuhan Desa Sampuabalo dan Gunung Jaya Kabupaten Buton. Personel sebanyak ini mulai bertugas sejak Jumat 7 Juni 2019.
Tim Raider tiba di Buton dengan menggunakan dua unit kapal, KRI Terapang dan Mamuju. Tim yang bersenjata lengkap langsung menuju lokasi kerusuhan.
Komandan Pos TNI Angkatan Laut Baubau Letda Laut Andi Heri mengatakan, tim akan membantu pengamanan sejumlah anggota TNI dan Polri yang sudah berada di lokasi. Dengan turunnya tim khusus ini, diharapkan upaya pemulihan keamanan bisa dilakukan dengan segera.
"Penjagaan akan diperluas, tim akan bersiaga bersama Polri dan pemerintah untuk membantu pengamanan," ujar Andi Heri.
Tugas lainnya, pasukan asal Makassar ini akan membantu membangun kembali sejumlah rumah dan bangunan yang rusak karena kerusuhan. Pasukan TNI akan bekerjasama dengan Pemda Buton untuk memulihkan situasi.
sumber: Liputan6.com
(mdk/ang)