Penasaran manfaat daun kecubung, SMAN 2 Lamongan buat penelitian
SMA Negeri 02 Lamongan, Provinsi Jawa Timur, melakukan penelitian ekstrak alkaloid daun kecubung.
SMA Negeri 02 Lamongan, Provinsi Jawa Timur, melakukan penelitian ekstrak alkaloid daun kecubung yang bermanfaat sebagai bioinsektisida pengendali hama tanaman padi.
"Tanaman kecubung yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ampuh untuk mengendalikan hama ulat, belalang dan hama lainnya tanaman padi," kata Diana Putri, siswa SMAN 02 Lamongan yang meneliti manfaat daun kecubung menjadi bioinsektisida di 'International Exhibition for Young Inventors' (IEYI) 2014 di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (31/10).
Berdasarkan hasil uji coba penelitian, kata dia, dalam konsentrasi waktu 30 menit, 31 persen hama padi mati akibat bioinsektisida daun kecubung ini, sehingga petani dapat mencoba menggunakan hasil penelitian ini yang tergolong murah, praktis untuk mengendalikan hama padi.
"Bioinsektisida kecubung ini, hanya untuk bersifat mengendalikan hama, berbeda dengan membasmi hama yang membutuhkan konsentrasi kematian hama padi di atas 50 persen. Pembasmian hama padi ini bisa memutus mata rantai makanan makhluk hidup sawah dan merusak ekosistem sawah," ujarnya.
Ia menjelaskan tanaman kecubung ini merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai obat asma, batuk, obat bius pada operasi, sakit pinggang, rematik dan lainnya.
Namun di masyarakat pedesaan, tanaman ini banyak disalahgunakan untuk obat halusinogen. Oleh Karena itu, kami memanfaatkannya sebagai bioinsektisida pengendali hami pengganti pestisida buatan.
"bioinsektisida ini dapat membantu masyarakat, khususnya petani padi untuk meningkatkan hasil panen tanpa merusak ekosistem alami dan masyarakat dapat melestarikan lingkungan agar tidak terjadi ketergantungan dengan pestisida buatan pabrik," ujarnya.
Dia mengatakan, pembuatan bioinsektisida dari ekstrak alkaloid daun kecubung ini cukup mudah, yaitu mengambil daun kecubung tersebut, mengeringkan selama tiga hari, setelah kering di potong kecil-kecil, digiling dan direndam dengan methanol selama sehari.
Selanjutnya, perendaman kecubung tersebut diuapkan menggunakan "rotary evaporator" dan diberi larutan H2SO4 sebanyak lima persen dengan PH tiga hingga empat, pada akhirnya terbentuk ekstrak alkaloid yang dilarutkan di air sehingga menjadi larutan dan siap disemprotkan ke tanaman padi terserang hama.
"Hasil panen padi yang dihasilkan tentu lebih baik dan menyehatkan dari pada menggunakan pestisida buatan yang mengandung racun," ujarnya.
Baca juga:
Wah, manusia ternyata lebih percaya alien ketimbang Tuhan
Ilmuwan bantah hiu raksasa 50 ton masih berkeliaran teror lautan
Ternyata komet itu berbau seperti telur busuk
Dinosaurus raksasa 'buruk rupa' ditemukan di Mongolia
Game-game 3D mudah buat orang cepat marah
Setengah miliar manusia akan lenyap di tahun 2100
Jepang akan hilang dari peta di abad 22?
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.