Penasehat Menteri KKP Curiga Bukan Nelayan China yang Masuk Laut Natuna
Hikmahanto yang baru saja diangkat menjadi Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan menjelaskan alasan kecurigaannya. Selama ini yang mengambil ikan-ikan di Natuna Utara justru militer China yang menyamar. Namun, kata dia, ini masih perlu diverfikasi lagi.
Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Hikmahanto Juwana curiga dengan masuknya kapal China ke perairan Natuna, Provinsi Riau. Dia curiga bukan nelayan yang asal China yang masuk ke Laut Natuna Utara.
"Jangan-jangan ini nelayan-nelayanan, tetapi sebenarnya orang yang dibayari oleh Pemerintah China," ujar Hikmahanto dalam diskusi Pantang Keok Hadapi Tiongkok di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (12/1).
-
Dimana merek mobil China lainnya akan masuk di Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Kapan Kapal Ekspress Bahari berangkat ke Pulau Menjangan Kecil? Kapal itu hanya jalan di hari-hari tertentu.
-
Kapan kapal Zaman Perunggu dari Turki diangkat? Meskipun terendam pada kedalaman 27 meter, hal itu tidak menghalangi upaya para arkeolog untuk mengangkatnya pada tahun 1960.
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Kenapa kapal selam Nazi tenggelam di Karimunjawa? Berdasarkan sejarahnya, kapal selam Nazi itu ditembak dengan torpedo oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.
Hikmahanto yang juga Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia ini menjelaskan alasan kecurigaannya. Selama ini yang mengambil ikan-ikan di Natuna Utara justru militer China yang menyamar. Namun, kata dia, ini masih perlu diverfikasi lagi.
"Nah, perlu diverifikasi itu," kata dia.
Kapal Militer
Dia sepakat bahwa pemerintah perlu menerjunkan kapal-kapal militer untuk terus menjaga perairan yang masuk ke dalam kedaulatan NKRI.
Selain menjaga kedaulatan NKRI, kapal-kapal patroli, baik dari Bakamla maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan juga harus melindungi para nelayan yang melaut ke Natuna Utara.
"Harus melakukan patroli, bukan dalam rangka militer. Patroli itu ada dua, seperti juga yang dilakukan China. Satu menangkapi nelayan-nelayan asing yang mencuri ikan, yang kedua melindungi nelayan-nelayan kita," kata dia.
"Karena nelayan-nelayan kita yang dari Natuna itu mereka komplain, kami ini diusir sama coast guard China, tapi kita enggak punya backup yang backing kita," ucapnya.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com