Pencairan APBD lelet, RS di Maluku Tenggara kekurangan obat
Banyak pasien rawat jalan dan inap mengeluh karena kekurangan obat.
Rumah Sakit Umum Karel Sasuitubun Langgur di Kabupaten Maluku Tenggara, belakangan ini sering mengalami kekurangan persediaan obat-obatan. Dampaknya, banyak pasien yang kekurangan obat saat berobat di rumah sakit tersebut.
"Belakangan ini di RSU terjadi kekurangan obat-obatan, namun masyarakat diharapkan bisa memahami beberapa hal mendasar yang menyebabkan munculnya persoalan seperti ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) RSU Karel Sasuitubun, Zulkifli Rabrusun seperti dilansir dari Antara, Kamis (11/7).
Penyebab kekurangan obat adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) belum jalan karena proses tender untuk pengadaan obat-obatan masih berlangsung. Selain itu, proses pengiriman obat-obatan dari provinsi sering mengalami keterlambatan padahal RSU Langgur merupakan sebuah rumah sakit rujukan. Biasanya rumah sakit tersebut menerima pasien dari beberapa kabupaten lain seperti Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya.
"Sebagai rumah sakit rujukan, maka bukan hanya pasien yang kami layani adalah sebatas dari masyarakat Maluku Tenggara, namun kami banyak menerima pasien dari wilayah-wilayah kabupaten/kota lainnya termasuk menerima pasien dari Papua Barat, sehingga menyebabkan akhir-akhir ini terjadinya kekurangan obat-obatan," katanya.
Kalau RSU ini yang hanya menggunakan sumber dana dari APBD Malra dan secara khusus memberikan pelayanan kesehatan kepada warga setempat, tentunya keperluan obat-obatan dapat terpenuhi dan tidak ada yang akan mengeluh. "Guna menjaga keperluan akan kebutuhan obat-obatan saat ini, untuk sementara digunakan pos-pos anggaran lainnya seperti Jamkesmas dan Askesos untuk pengadaan obat-obatan sambil menunggu anggaran APBD berjalan," kata Zulkifli.