Pencarian korban KMP Rafelia dilanjutkan, 5 orang belum ditemukan
Total penumpang seluruhnya 81 orang, dan 76 telah ditemukan selamat.
Bupati Banyuwangi, Forpimda, dan jajaran terkait langsung menggelar rapat koordinasi terkait tenggelamnya KMP Rafelia II di Selat Bali, Jumat malam (4/3) di Kantor ASDP Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Rapat membahas tentang kepastian jumlah korban dan berbagai upaya penyelamatan.
Setelah pendataan dan validasi lewat wawancara dengan korban yang selamat, jumlah total orang di KMP Rafelia ada 81 orang. Sebanyak 76 penumpang sudah ditemukan dalam keadaan selamat dan 5 lainnya masih proses pencarian.
"Awalnya memang terdata 80 orang, pasca rakor tadi kita mendapat laporan dari salah satu penumpang bahwa salah satu teman mereka yang berprofesi sebagai sopir truk belum ditemukan," ujar Bupati Anas, saat menjenguk korban yang dirawat di rumah sakit. Demikian dikutip dari rilis yang terima merdeka.com, Sabtu (5/3).
Anas berharap Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) segera menginvestigasi penyebab tenggelamnya kapal tersebut. "Rekomendasi KNKT ini penting untuk menjamin keselamatan penumpang selanjutnya. Apalagi intensitas penyeberangan Ketapang cukup padat," katanya.
Dipastikannya pula, pihak asuransikan menanggung biaya pengobatan penumpang yang membutuhkan pertolongan. Sedangkan bagi korban meninggal akan mendapat santunan seratus juta. Begitu pula dengan kendaraan dan muatannya pun akan diganti seratus persen oleh asuransi. "Saya ingin perusahaan asuransi tidak mempersulit proses pencairan klaim," pungkas Anas.
Dalam kesempatan yang sama, ditambahkan salah satu petugas polair, Bashori Alwi, proses pencarian korban hilang ini akan terus dilanjutkan. "Sabtu pagi kita kebut pencarian dengan proses penyelaman," kata dia.
Posisi kapal sendiri, lanjut Bashori, terdapat di kedalaman 15 meter di dasar laut. Berkisar antara 200-300 meter dari bibir pantai. Tepatnya berada di koordinat 08 derajat 19 menit 848 detik Lintang Selatan dan 114 derajat 22 menit 934 detik Bujur Timur. "Posisinya kurang lebih 100-200 meter dari kabel bawah laut," imbuhnya.
Basarnas juga mengerahkan 60 personel dengan peralatan lengkap. Saat ini, sejumlah alat berat, helikopter, dan sejumlah kapal sedang menuju Banyuwangi.
Sementara itu, terkait penyebab kecelakaan kapal tersebut masih belum diketahui pasti. Menurut GM ASDP Ketapang M. Yusuf Hadi, KMP Rafelia sebelumnya telah dicek dan telah memenuhi semua uji kelayakan beroperasi. "Kapal tersebut mulai beroperasi 25 Desember 2015 di rute ini. Tentunya setelah diverifikasi kelayakannya," ungkapnya.
Selain itu, 10 ambulans milik RSUD Blambangan juga disiapkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Baca juga:
Bupati Anas minta KNKT segera selidiki tenggelamnya KMP Rafelia II
Pencarian dihentikan, 4 korban KM Ravelia II belum ditemukan
Hingga malam ini 4 korban KM Rafelia 2 belum ditemukan
Tragedi tenggelamnya KM Rafelia 2 di Selat Bali
6 Pelajar SMK Pelayaran jadi korban kapal tenggelam di Selat Bali
Nakhoda KMP Rafelia 2 yang tenggelam di Ketapang belum ditemukan
Berdasarkan manifest penumpang, KM Rafelia 2 berisi 51 orang