Update Kecelakaan Tol Cipularang: Satu Korban Luka Dirujuk ke RSPAD
Korban bernama Kartika Eka Putri (27), dipindah dari Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta ke RSPAD untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Salah satu korban luka berat kecelakan beruntun di Tol Cipularang KM92 dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RPAD). Korban bernama Kartika Eka Putri (27), dipindah dari Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta ke RSPAD untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
Danyonzikon 13/KE, Letkol Czi Dedi Tri Sulistyo mengatakan, Kartika menjadi salah satu korban luka berat akibat kecelakaan di Tol Cipularang. Kartika menjadi korban kecelakaan beruntun bersama anaknya yakni Nadine Azkiya Putri (2) dan Salsabila (13).
"Tadi malam kan masih di Rumah Sakit Radjak Purwakarta. Nah, tadi pagi sekitar jam 5 sudah tiba di RSPAD Gatot Subroto," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (12/11).
Sementara itu, untuk Nadine Azkiya Putri yang mengalami luka ringan sudah dibawa pulang ke rumahnya. "Anaknya ini enggak ada luka-luka sama sekali. Jadi sehat, anaknya dipulangkan ke rumah, ibunya saja yang ada di RSPAD," ujar Dedi.
Sedangkan untuk Salsabila yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu jenazahnya kini sudah berada di rumah duka kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Sudah di rumah, pagi ya. Jadi bareng-bareng, ya. Yang istrinya ini dibawa ke rumah sakit, yang meninggal dunia dibawa ke rumahnya," pungkasnya.
Jumlah Korban
Kecelakaan beruntun melibatkan truk dan belasan mobil sebelumnya terjadi di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, Senin (11/11). Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Wiyagus mengungkap 17 kendaraan terlibat kecelakaan maut tersebut.
"Saya tadi dapat laporan dari Dirlantas, sementara ada 17 kendaraan yang terlibat," ujar Wiyagus kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11).
Kapolda mengungkap, kecelakaan tersebut memakan korban jiwa "Jumlah korban 1 meninggal dunia, 8 orang luka-luka," kata Wiyagus.
Dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena truk mengalami rem blong. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast menerangkan, truk yang diduga rem blong menghantam kendaraan yang ada di depannya. Kecelakaan beruntun pun tak terelakkan.
"Rem blong itu diduga karena truk itu membawa muatan cukup banyak atau cukup berat, kemudian terjadilah tabrakan beruntun dengan kendaraan lain," kata Jules.