Pendakian Gunung Arjuno Dibuka Lagi Setelah Setahun Ditutup, Dibatasi 400 Pendaki
Pendakian Gunung Arjuno kembali dibuka per hari ini, Sabtu (15/05), setelah hampir setahun ditutup akibat kebakaran.
Pendaki dapat kembali menikmati Puncak Gunung Arjuno atau Puncak Ogal-Agil di ketinggian 3.339 Mdpl.
- Area Terbakar Capai 100 Ha, Apa Kendala Pemadaman Kobaran Api di Lereng Gunung Agung
- DKPP Dibanjiri Aduan Pelanggaran Penyelenggara Pemilu, Ada Terlibat Asusila hingga Terjerat Pinjol
- Mardiono: MK Belum Memenuhi Keadilan Terhadap PPP
- PN Jaksel Pindahkan Terdakwa Kasus Senjata Api Dito Mahendra ke Rutan Cipinang, Ini Alasannya
Pendakian Gunung Arjuno Dibuka Lagi Setelah Setahun Ditutup, Dibatasi 400 Pendaki
Pendakian Gunung Arjuno kembali dibuka per hari ini, Sabtu (15/05), setelah hampir setahun ditutup akibat kebakaran. Pendaki dapat menikmati Puncak Gunung Arjuno atau Puncak Ogal-Agil di ketinggian 3.339 Mdpl.
Kepala UPT Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengungkapkan, ketentuan baru yang harus dipatuhi para pendaki di antaranya keharusan berangkat berkelompok. Rombongan minimal berjumlah 3 Orang.
"Ketentuan baru harus berkelompok, 3 Orang per kelompok. Pertimbangannya, kalau ada apa-apa kondisi darurat misalnya, satu bisa lapor ke pos, satu jaga temannya. Atau kalau butuh evakuasi, mereka masih bisa melakukan secara mandiri," urai Ahmad Wahyudi saat dihubungi merdeka.com, Sabtu, 15 Juni 2024.
Akibat kebakaran hutan di Gunung Arjuno terpantau sejak 26 Agustus 2023, beberapa wisata alam ditutup, termasuk pendakian Gunung Arjuno - Welirang, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, Bukit Cendono hingga komplek pemandian air panas Cangar.
Penutupan oleh Pengelola Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) karena kebakaran hutan di Gunung Arjuno terus meluas.
Saat ini, pendakian kembali dibuka dengan besaran kuota 400 pendaki per hari.
"Kapasitas pendakian 400 orang untuk 4 pintu yang disediakan, itu jumlah dari seluruh pintu ya yakni Pintu Sunberbrantas (Batu), Lawang (Kabupaten Malang), Tambaksari (Mojokerto) dan Tretes (Pasuruan)," uratnya.
Yudi berpesan agar para pendaki ikut menjaga agar tidak terjadi kebakaran lagi seperti waktu sebelumnya. Karena pada kebakaran sebelumnya diduga dipicu oleh aktivitas manusia (pemburu) dan kemungkinan juga faktor alam berupa gesekan ranting.
"Jangan membuat api unggun, jangan membuang putung rokok yang bisa memicu terjadinya kebakaran," tegasnya.
Yudi juga menyatakan, kondisi vegetasi tanaman bekas kebakaran belum sepenuhnya pulih. Tetapi proses suksesi tanaman sudah terjadi dan terus berproses. Karena memang untuk pulih seratus persen membutuhkan waktu ratusan tahun.
"Kalau beberapa sudah tumbuh, tetapi kalau pulih sedia kala butuh waktu ratusan tahun. Kalau proses suksesi sudah berjalan, dan mudah-mudahan bisa terus berkembang," pungkasnya.
Gunung Arjuno berada di wilayah Tahura R Soerjo dan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu.
Luas kawasan Tahura R Soerjo tercatat 27.868,30 hektare dengan rincian luas kawasan Hutan Lindung 22.908,3 hektar, dan Kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo 4.960 hektare.
Laporan Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, saat itu luasan lahan dan hutan yang terbakar pantauan pada Senin (4/9) tercatat meluas hingga 3.315 hektare.