Peneliti Keluhkan Dana, DPR Bilang Anggaran Penanganan Corona Rp 1 Triliun
Peneliti gabungan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengaku kesulitan mendapatkan dana untuk melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19. Alasannya, belum ada dana yang dicairkan pemerintah.
Peneliti gabungan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengaku kesulitan mendapatkan dana untuk melanjutkan uji klinis vaksin Covid-19. Alasannya, belum ada dana yang dicairkan pemerintah.
Menanggapi itu, Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengatakan, seharusnya tidak ada kesulitan dana bagi pemerintah. Sebab, Kementerian Kesehatan serta BNPB telah disuntik dana sekitar Rp 1 triliun dalam rangka penanganan corona.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Seharusnya secara logika tidak ada masalah dana," ujar Kurniasih saat dihubungi, Rabu (18/3).
Kurniasih menuturkan, dana tersebut telah diberikan ke pemerintah untuk mengatasi Covid-19. Termasuk riset vaksin di antaranya. Kendati, Kurniasih mengakui bahwa untuk melakukan riset vaksin corona membutuhkan waktu yang sangat panjang.
"Ini mungkin saya enggak tahu peletakan anggarannya saya tak tahu, harusnya masuk tim riset kemenkes dan itu kemenkes punya anggaran. Menurut saya harusnya tidak ada kesulitan anggaran karena sumber dana kemenkes memadai untuk dilakukan tes," jelasnya.
Kurniasih sendiri belum mengetahui informasi belum cairnya dana tersebut. Termasuk apakah ada kesulitan juga untuk mendapatkan alat-alatnya.
Saat ini, kata dia, Balitbangkes juga tengah melakukan penelitian terkai vaksin. Menemukan vaksin, kata Kurniasih sulit, negara luar yang sudah lebih dulu melakukan penelitian belum bisa menemukannya.
Kendati demikian, pemerintah saat ini tengah lebih berfokus untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di masyarakat.
"Saat ini kita tak fokus ke vaksin tapi bagaimana memutus mata rantai dan memberikan kesembuhan kepada pasien-pasien yang paling mendesak saat ini," kata politikus PKS ini.
Peneliti Curhat Anggaran
Sebelumnya dalam wawancara khusus bersama merdekacom, para peneliti gabungan ilmuan dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI), Fakultas Farmasi UI dan Institut Pertanian Bogor (IPB) sedang melakukan tahap awal untuk mencari antivirus COVID-19.
Tetapi para penetili menyayangkan, mereka belum melakukan uji klinis lantaran dana pemerintah belum cair.
"Kesulitannya satu yaitu terkait dana. Jika ada dananya ada maka penelitian akan jalan," ungkap Dekan FK UI Ari Fahrial Syam, saat dihubungi merdeka.com.
Menristek Akui Dana Belum Cair
Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menjelaskan, pencairan tersebut diperuntukan untuk lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang tergabung dalam satgas Covid-19 untuk mencari vaksin.
Peneliti dan perguruan tinggi yang terkait Satgas yaitu LIPI, BPPT, Eijkman,dan UI, UGM, UNAIR serta IPB.
"Anggarannya khusus, relokasi dari kegiatan lain sesuai arahan Presiden. Pencairan akan dipercepat," kata Bambang Brodjonegoro ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Rabu (18/3).
(mdk/rnd)