Pengacara tersangka: Kasus Pulomas tak ada pembunuhan berencana
"Mereka (pelaku) juga tidak berpikir akan menimbulkan kehilangan nyawa," kata Djarot.
Tiga pelaku perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, yakni Ridwan Sitorus alias Ius Pane, Erwin Situmorang dan Alfin Barius Sinaga mendapatkan bantuan hukum dari LBH Melati Putih. Kuasa hukum ketiga pelaku, Djarot Widodo mengatakan, ketiga pelaku mendapatkan bantuan hukum karena pihaknya menilai tuduhan polisi tentang pembunuhan berencana tidak terbukti.
"Saya akan bantu, kasus ini tidak ada pembunuhan berencana," kata Djarot Widodo di lokasi kejadian di Jalan Pulomas Utara No. 7A, Kayu Putih, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (6/1).
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
Djarot meyakini para pelaku tak berniat untuk melakukan pembunuhan. Mereka hanya ingin merampok harta benda korban di setiap aksinya. "Mereka (pelaku) juga tidak berpikir akan menimbulkan kehilangan nyawa," kata Djarot.
Djarot yang hadir dalam prarekonstruksi Ius Pane ini mengatakan tak melihat ada tanda-tanda niatan untuk melakukan pembunuhan. Pelaku hanya menyekap korban dan memilih rumah secara random.
"Pelaku melakukan aksi secara acak. Kebetulan rumah korban tidak dikunci," singkat Djarot.
Dalam peristiwa perampokan dan penyekapan ini ada 6 orang yang tewas, di antaranya Dodi dan kedua anaknya, Diona (16) dan Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasro yang merupakan sopir keluarga. Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).