Pengadaan Tanah untuk Bendungan Sumber Air IKN Segera Rampung
Bendungan Sepaku-Semoi akan menjadi pemasok air baku ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Panajam Pase Utara, Kalimantan Timur. Proyek pengadaan tanah bendungan tersebut sudah mencapai 93 persen.
Bendungan Sepaku-Semoi akan menjadi pemasok air baku ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Proyek pengadaan tanah bendungan tersebut sudah mencapai 93 persen.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, saat mendampingi Menkopolhukam Mahfud MD dalam kunjungan kerjanya ke Bendungan Sepaku-Semoi pada Kamis (13/4).
-
Bagaimana payudara ibu menyusui berubah? Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Di mana letak ibu kota Garut? Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
-
Di mana lokasi ibu kota baru Mesir? Ibu kota baru Mesir ini dirancang seluas 700 kilometer persegi atau kira-kira seukuran Singapura.
-
Bagaimana Palangka Raya disiapkan menjadi calon Ibu Kota? Di tahun yang sama, Soekarno semakin optimis dan menggencarkan promosi Palangka Raya sebagai calon ibu kota negara. Keyakinan Soekarno sederhana, karena saat itu Pemerintah Republik Indonesia belum pernah membuat kota sendiri secara mandiri. Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka.
-
Kapan Palangka Raya ditetapkan menjadi calon Ibu Kota? Gagasan ini sebelumnya dilemparkan oleh Presiden Soekarno pada 1950-an lalu. Saat itu, Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
"Per tanggal 16 Maret bulan lalu, alhamdulilah sudah dilaksanakan penyerahan hasil pada 351 bidang tanah sesuai dengan berita acara," ucap Mantan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Lebih lanjut, Wamen ATR/BPN menjelaskan, masih ada sisa 37 hektar tanah lagi yang masih dalam proses pengadaannya. Pihaknya terus mempercepat proses ini sehingga pembangunan bisa dilakukan sesuai dengan rencana.
"Sejauh apa yang sudah dilaksanakan sampai hari ini, sesuai dengan arahan Pak Menteri ke depan kami ingin melakukan akselerasi sehingga pengadaan tanah dapat segera tercapai 100 persen," lanjut Raja.
Raja Antoni memastikan proses pengadaan tanah pada sisa bidang tanah yang dimaksud akan dilaksanakan secara aman dan damai serta memegang prinsip saling menguntungkan antara negara dan masyarakat.
"Dalam proses realisasi, kami melakukan inventarisasi dan identifikasi hingga musyawarah untuk menghindari hal-hal yang negatif di masa mendatang," ucap Wamen ATR/BPN.
Selain itu, Politisi PSI tersebut juga menjelaskan, proses pengadaan tanah bukan hanya terkait bendungan saja.Terdapat hal lain seperti Instansi Pengolahan Air Limbah dan Tempat Pengolahan Sampah, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Jembatan Pulau Dalang Bentak Pendek, dan lain sebagainya yang juga berjalan dengan lancar.
(mdk/rnd)