Pengakuan Tragis TKW Korban Wowon Cs, Tak Melihat Kedua Orangtuanya Meninggal
Enam tahun lamanya melancong ke negeri orang, dua kali didengar kabar duka kedua orangtuanya wafat. Sekalipun berupaya untuk memeluk sang ibunda terakhir kalinya justru terhalang akan titah 'Aki Banyu'.
Aslem namanya, salah satu korban penipuan Wowon Erawan alias Dukun Aki. Korban tertipu Dukun aki atau yang saat itu mengaku bernama 'Aki Banyu' yang disebut mampu menggandakan uang.
Korban teperdaya dan mengikuti perintah Aki Banyu tersebut. Kala itu Aslem tengah mengadu nasib di Dubai sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) dilarang datang dan menemui keluarganya, termasuk saat kedua orang tuanya meninggal dunia.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Kenapa penipu itu kaget saat ditanya tentang uang? “Mana uangnya?” tanya Marjono. Mendengar pertanyaan tersebut, anehnya pria itu justru kaget. Padahal sebelum transaksi seharusnya pria tersebut sudah menyerahkan uang nominal yang hendak dikirim.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
"Saya dilarang pulang, saya mau pulang nggak boleh. Sampai orang tua saya meninggal saya enggak bisa lihat," ungkap Aslem sambil meneteskan air mata, saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/1) malam.
Kala itu, dia mengaku tidak tahu siapa sosok 'Aki Banyu'. Yang dia pikirkan hanya bagaimana uang yang ia kirim disetiap gajinya dapat berlipat ganda dengan kemampuan supranatural 'Aki Banyu'.
Namun hanya sesal yang ia rasakan usai mengetahui siapa dibalik sosok 'Aki Banyu' itu. Dirinya bahkan menyesal menuruti perintah sang pelaku saat kedua orangtuanya harus menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saya dua kali pulang, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur, karena saya dilarang menghubungi keluarga. Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orang tua saya meninggal dua-duanya saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kalinya," ujar dia sambil mengusap air mata.
Enam tahun lamanya melancong ke negeri orang, dua kali didengar kabar duka kedua orangtuanya wafat. Sekalipun berupaya untuk memeluk sang ibunda terakhir kalinya justru terhalang akan titah 'Aki Banyu'.
"Papa saya meninggal, saya di video call sama orang tua sedang koma, 'kapan kamu pulang', saya cuma bilang 'iya nanti pulang'," sambung TKW itu.
Bukan tanpa alasan, perintah akan dilarangnya untuk ke kampung halamannya disertai dengan ancaman juga.
"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau ngasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," kata Aslem.
Sebanyak Rp 288 juta, hasil keringat kerja keras di Dubai dikirimnya ke kepada Wowon melalui rekannya Dede Solehudin. Imbasnya itu hanya tipuan belaka agar Wowon Cs dapat merogoh hartanya.
"Saya pulang nggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," tutur Aslem sambil berurai air mata.
(mdk/ded)