Pengamat: Fatwa fardhu ain Khofifah tidak bijak dan meresahkan umat
Maulina berpesan, ulama juga harus mampu menahan diri dalam memberikan statement. Sebab setiap perilaku dan pesan komunikasi yang disampaikan ulama bisa memberikan dampak meskipun kecil efeknya dan bisa pula dipersepsikan secara berbeda-beda oleh masyarakat.
Polemik diterbitkannya fatwa fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam) untuk memilih Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus bergulir. Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Brawijaya Malang, Maulina Pia Wulandari Ph.D, fatwa itu tidak peka dengan kondisi umat.
"Fatwa ini benar-benar tidak bijak, bikin ribut masyarakat. Tapi sebagai proses demokrasi, ya kita biarkan saja, karena rakyat akan semakin cerdas. Semestinya Bawaslu menegur," tutut Maulina saat dikonfirmasi, Kamis (14/6/2018).
-
Kapan Khofifah memutuskan untuk ikut Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Apa yang akan dilakukan Khofifah di Pilgub Jatim? Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan kembali mengikuti kontestasi pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Timur 2024.
-
Siapa saja yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? PAN, Gerindra, Golkar, dan Demokrat menyatakan kesiapannya untuk mendukung Khofifah di Pilgub Jatim.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
-
Kapan Prabowo dan Gibran mendaftar ke KPU? Bacapres Prabowo Subianto dan Bacawapres Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftarkan diri ke KPU hari ini, Rabu (25/10).
-
Siapa yang menepis isu Cak Imin maju di Pilkada Jatim? Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid menepis isu calon wakil presiden nomor urut 1 yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024. "Gus Muhaimin tidak mungkin, ngapain (maju Pilkada Jatim)," ujar Jazilul di Jakarta, Sabtu (6/4). Ia menegaskan sampai saat ini tidak ada pembahasan mengenai Cak Imin (sapaan akrab Muhaimin Iskandar) akan maju pada Pilkada Jatim.
Maulina berharap para pendukung calon gubernur lebih berhati-hati ketika akan mengeluarkan fakta karena setiap statement yang disampaikan pemimpin bisa menimbulkan dampak tertentu di publik.
Dengan pesan di fatwa itu, publik bisa menilai bahwa jika tak memilih Khofifah, maka akan dilaknat dengan dosa oleh Allah. Itulah pesan komunikasi yang bisa ditangkap publik. Tentu saja itu meresahkan.
"Konsep religious leader itu harusnya memberikan kedamaian dan pencerahan kepada umat, bukan malah membodohi serta bikin keruh masyarakat," tegasnya.
Maulina berpesan, ulama juga harus mampu menahan diri dalam memberikan statement. Sebab setiap perilaku dan pesan komunikasi yang disampaikan ulama bisa memberikan dampak meskipun kecil efeknya dan bisa pula dipersepsikan secara berbeda-beda oleh masyarakat.
Seperti banyak diberitakan dan viral di media sosial, sejumlah ulama mengeluarkan fatwa bahwa mendukung Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak hukumnya fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam).
Fatwa itu dihasilkan dalam pertemuan di Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, 3 Juni lalu, yang melahirkan surat fatwa bernomor 1/SF-FA/6/2018. Pertemuan itu dihadiri Khofifah.
Mengutip dalil kitab, para ulama pendukung Khofifah - Emil juga menyebut, umat Islam yang tidak mendukung Khofifah sama dengan mengingkari Tuhan dan Rasul-Nya.
Baca juga:
Tiga bukti fatwa fardhu ain pilih Khofifah berujung pidana
Spanduk fatwa fardu 'ain pilih Khofifah-Emil, Panwaslu Sidoarjo harus kejar substansi
Dapat dukungan petani Mataraman, Khofifah makin optimis menang Pilgub Jatim
Mengandung ujaran kebencian, Fatwa Fardhu Ain masuk pidana
Keluarkan Fatwa Fardhu Ain pilih Khofifah-Emil, Kiai Asep dilaporkan ke Polda Jatim