Pengembang Bantah Server Sirekap di Luar Negeri, Begini Penjelasannya
Menurut Yudistira, tidak mungkin mengganti server dalam waktu singkat dan memindahkannya ke negara lain.
Tim pengembang Sirekap melakukan kesalahan ketika aplikasi tersebut baru diluncurkan
Pengembang Bantah Server Sirekap di Luar Negeri, Begini Penjelasannya
- VIDEO: Serangan Siber Pusat Data Nasional Mirip Seperti BSI, Peretas Minta Tebusan Rp131 Miliar
- Pemerintah Tak akan Bayar Tebusan USD8 Miliar Permintaan Penyerang Server PDN
- Usut Penyebab Server PDN Kementerian Kominfo Lumpuh, Polri Gandeng BSSN
- Pengamat Menduga Server PDN Kominfo Down Bukan soal Teknis, tapi Ada Serangan Siber
Saksi dari KPU, Yudistira Dwi Wardhana membantah mengenai lokasi server Sirekap yang disebut berada di luar negeri. Dosen ITB sekaligus pengembang Sirekap ini menyatakan, bahwa server tersebut berada di Indonesia.
Dalam hal ini, Yudistira menjawab pertanyaan kuasa hukum Ganjar-Mahfud, Maqdir Ismail yang mempertanyakan lokasi server Sirekap. Maqdir meminta saksi untuk menjelaskan kebenaran lokasi server Sirekap yang disebut berada di Singapura bahkan Cina.
"Biar tidak menimbulkan fitnah, ini kan berkali-kali dikatakan oleh beberapa pihak, server ini ada di Singapura bahkan ada yang mengatakan ada di Cina, saya kira tolong ini saudara saksi tegaskan apakah seperti itu? Dan kalau itu yang terjadi yang mengontrol server ini siapa?" tanya Maqdir dalam sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024 hasil di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, (3/4).
Menjawab itu, Yudistira membantah server Sirekap berada di luar negeri. Dia pun mengakui bahwa tim pengembang Sirekap melakukan kesalahan ketika aplikasi tersebut baru diluncurkan ketika hari pencoblosan Pemilu 2024, yakni pada tanggal 14 Februari 2024.
Akibatnya, Internet Protocol (IP) Indonesia yang asli menjadi terlihat, namun masalah itu bisa diselesaikan setelah mereka mendapatkan pinjaman IP.
"Server yang disimpan di luar negeri tidak benar. Jadi gini, kami melakukan kesalahan pada detik-detik pertama launching Sirekap, sehingga IP Indonesia aslinya itu terlihat," ujar Yudistira.
"Tapi servernya kan nggak mungkin kita server kita instal IP, jadi kalau IP lamanya bapak lihat itu IP Indonesia. Tapi IP barunya itu IP shadow, istilahnya IP anycast yang kita sewa supaya orang nggak tahu IP baru dari Sirekap," sambungnya.
Menurut Yudistira, tidak mungkin mengganti server dalam waktu singkat dan memindahkannya ke negara lain.
"Tempatnya masih sama, karena enggak mungkin tanggal 14 (Februari) sudah nginstal di suatu lokasi terus dalam waktu 3 jam kita sudah menginstal di tempat lokasi berbeda di Singapura, di Prancis, begitu nggak," sambung dia.
Yudistira menambahkan, server Sirekap berada di Jakarta. Tetapi, dia tidak bisa mengungkap lokasi persis keberadaan server Sirekap tersebut.
"Jadi lokasinya ada di area Jakarta gitu, untuk lokasinya saya tidak bisa (sebutkan). Dan mungkin kalau kita bicara siapa penyedianya mungkin bapak dan ibu sekalian sudah tahu, itu jadi informasi publik di sidang KIP kemarin," tuturnya.