Pengeroyokan Siswi SMP oleh Siswi SMA di Pontianak Dipicu Masalah Teman Pria
"Nah korban ini sering ikut berkomentar juga, hal itulah yang membuat pelaku emosi sehingga timbulkan niatan berbuat tindakan itu," sambungnya.
Seorang siswi SMP, ABZ (15) di Pontianak dikeroyok sejumlah siswi SMA negeri dan swasta di kota tersebut. Peristiwa itu membuat ABZ mengalami sejumlah luka dan beberapa kali muntah hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Pihak Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) menerima laporan kasus tersebut dari pihak keluarga pada tanggal 5 April lalu. Hasil pendampingan awal, pengeroyokan itu terjadi karena teman pria.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
"Pemicunya karena teman pria. Jadi si cowok ini ada berhubungan dengan P, sepupu korban bermasalah D salah satu pelaku. Mantan pacar si P sekarang berhubungan dengan D. Tapi si pria itu masih berteman juga dengan di P. Lalu saling berkomentarlah," kata Ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhaya, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (10/4).
"Nah korban ini sering ikut berkomentar juga, hal itulah yang membuat pelaku emosi sehingga timbulkan niatan berbuat tindakan itu," sambungnya.
Kemudian pada tanggal 29 Maret itu, korban dan sepupunya yang berada di rumah dijemput salah satu pelaku. Pelaku mengaku ingin membicarakan sesuatu.
"Sampai di salah satu tempat yang sepi ternyata teman-teman pelaku sudah menunggu. Di tempat pertama korban katanya dipukuli, ditampar, ditendang, kepalanya dibenturkan ke aspal. Kemudian dibawa lagi ke tempat kedua, yang sudah ada teman-teman pelaku juga menunggu. Kemudian dipukul lagi dan setelah itu ditinggal," jelasnya.
Saat itu, P sepupu korban yang juga berada di lokasi tidak bisa berbuat banyak. Sebab kedua tangannya dipegangi geng pelaku agar tidak membela korban. P juga tidak menjadi sasaran kekerasan.
"Jadi pelakunya ada 12 orang, dua orang jadi provokator kisah awalnya, 3 orang pelaku utama yang memukul menganiaya, sisanya tim hore, ada juga jagain lokasi, ada yang nonton," katanya.
KPAD, kata Eka, memastikan saat ini fokus mendampingi korban dalam kasus ini. Sedangkan pengakuan pelaku belum didengar karena mereka masih mengikuti kegiatan UNBK.
"Langkah kami akan terus mendampingi korban sampai jalur terakhir, karena ini korban anak, untuk nanti masalah pelaku ada pendampingannya juga. Tapi kami prioritas korban, jadi akan ada ada trauma healing, hypnoprana juga dan akan lebih banyak untuk menghilangkan trauma," jelasnya.
Untuk diketahui, pada Selasa (9/4) siang kemarin kasus ini sudah dilaporkan pihak keluarga dengan Laporan Polisi (LP) bernomor LP/662/IV/RES.1.18/2019/KALBAR/RESTA PTK.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli, saat dikonfirmasi merdeka.com mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (29/3) sekira pukul 14.30 WIB.
"Ada sejumlah remaja perempuan yang sudah menunggu. Seorang di antaranya langsung menyiramkan air ke korban, dan menarik rambut, lalu kemudian menendang korban," ujar Husni.
"Meski korban terjatuh, namun terduga pelaku menginjak perut korban, dan membenturkan kepala korban ke jalan yang ada bebatuannya. Korban dan sepupunya, sempat lari," tambah Husni.
Meski coba kabur, korban pun dikejar pelaku. Saat korban turun dari motor, korban kemudian diperlihatkan isi chat dari aplikasi pesan instan. "Tapi korban terus dianiaya, hingga ada warga melintas, pelaku kabur," terang Husni.
Baca juga:
Polisi: Pengakuan Korban Tidak Ada Penganiayaan Alat Vital
Kronologi Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Pelajar SMA
Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Siswi SMA
Lembaga Perlindungan Anak Banten Advokasi Kasus Pengeroyokan Siswa di Lebak
Saling Ejek di Facebook, Siswa SMA di Lebak Dikeroyok Temannya