Pengikut aliran Tahjul Khalwatiyah di Jeneponto dievakuasi usai diprotes warga
Pengikut aliran Tahjul Khalwatiyah di Jeneponto dievakuasi usai diprotes warga. Dari keterangan warga, cara salat pengikut Tahjul Khalwatiyah itu berbeda dengan umat Islam pada umumnya.
Mobil pengikut aliran Tahjul Khalwatiyah dirusak oleh warga Dusun Buttale'leng, Desa Datara, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Jumat (29/12) kemarin siang. Mobil ini jadi sasaran amuk warga yang berjumlah sekitar 500-an orang karena menilai pengikut aliran Tahjul Khalwatiyah, sesat.
Aliran Tahjul Khalwatiyah dipimpin Bu'Nur (30). Ia yang mengaku khalifah bersama 13 orang lainnya tidak mau turun dari rumah panggung, rumah warga salah seorang pengikut aliran tersebut saat dikepung.
-
Apa itu Jenang Saren? Jenang Saren adalah kuliner tradisional yang dikenal di beberapa daerah seperti di Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Kapan tepatnya Situ Gintung jebol? Lima belas tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009 jadi hari yang menyeramkan bagi warga Perumahan Cirendeu Permai, sebagian Kampung Poncol dan Kampung Gintung, Kota Tangerang Selatan.
-
Kenapa Jenang Saren warnanya hitam pekat? Jenang ini dinamakan “saren” karena warnanya yang hitam legam. Warna hitam ini berasal dari merang yang dibakar.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
-
Apa yang Aryanto Misel temukan? Nama Aryanto Misel mendadak jadi perbincangan setelah berhasil menemukan Nikuba.
Untungnya polisi dari jajaran Polres jeneponto segera tiba di lokasi. Meskipun mobil sudah terlanjur rusak, namun jiwa belasan pengikut aliran yang dibawa Bu'Nur asal Kabupaten Gowa itu berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke Mapolres Jeneponto yang jaraknya sekitar 50 kilometer dari Dusun Buttale'leng.
Kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto menjelaskan, sebenarnya aliran Tajhul Khalwatiyah yang dibawa Bu'Nur dari Gowa ini sudah ditetapkan oleh MUI Gowa sebagai aliran sesat. Kemudian yang bersangkutan membawa aliran ini masuk ke Kabupaten Jeneponto sejak 6 bulan lalu dan menyebarkan ke beberapa titik dusun-dusun di pelosok Kabupaten Jeneponto termasuk di Dusun Buttale'leng.
Awalnya, kata Hery Susanto, keberadaan pengikut aliran Tahjul Khalwatiyah ini masih diterima baik oleh warga desa karena masih bergabung salat fadhu dan salat Jumat di masjid. Namun lama-kelamaan pengikut yang berjumlah sekitar 50-an orang itu memisahkan diri. Mereka kerap berkumpul dan salat sembunyi-sembunyi di rumah warga pengikutnya.
Dari keterangan warga, cara salat pengikut Tahjul Khalwatiyah itu berbeda dengan umat Islam pada umumnya. Tiap gerakan salatnya sangat cepat. Mewajibkan salat Jumat bagi perempuan dan bagi yang menjadi pengikuti diiming-imingkan harta karun Soeharto oleh Bu'Nur yang mengaku sebagai khalifah. Karena di desa rata-rata petani miskin, mereka mudah tergiur iming-iming dan akhirnya memilih jadi pengikut aliran tersebut.
Ironisnya, tambah Hery Susanto, setelah dinyatakan aliran sesat di kampungnya sendiri, Bu'Nur ini kemudian bergeser ke Kabupaten Jeneponto bahkan termasuk di Kabupaten Takalar yang tidak jauh dari Kabupaten Gowa. Yang disasar adalah warga di pelosok-pelosok desa. Oleh MUI Jeneponto sendiri, tambahnya, juga telah keluarkan keputusan bahwa aliran tersebut adalah sesat.
"Saat warga pengikut aliran ini mulai menutup diri dan memisahkan diri, akhirnya memuncaklah amarah warga Jumat kemarin. Mereka merasa telah dipisahkan dengan saudara-saudaranya sendiri. Saat warga sudah pulang Sholat Jumat dan menemukan pengikut aliran Tahjul Kalwatiyah itu Sholat Jumat sendiri secara sembunyi-sembunyi di rumah warga akhirnya rumah itu dikepung. Dipaksa turun dari rumah namun tidak juga turun akhirnya mobil salah seorang pengikut itulah yang dihancurkan," kata AKBP Hery Susanto saat dikonfirmasi, Sabtu (30/12).
Bu'Nur dan pengikutnya ini kemudian dievakuasi ke Mapolres Jeneponto. Mereka kemudian diberi pengarahan, diambil keterangannya dan dikembalikan ke kampungnya di Kabupaten Gowa.
Baca juga:
Cerita pria asal Probolinggo sembah matahari
DPO kasus pencurian dan pengeroyokan sebar ajaran sembah matahari
Ajak dialog pemimpin kelompok diduga sesat, utusan Pemda malah diwejangi ayat suci
Begini megahnya rumah pelaku poligami 79 istri di Amerika Serikat
Aliran sesat putari kolam dianggap berhaji sudah dibubarkan polisi
Diduga sesat, pengajian kaum ibu di Tangerang punya aturan aneh
Guru ngaji di Sumedang diisukan sebar aliran sesat, polisi mediasi