Pengusaha asal Palembang yang Dibunuh Mbah Slamet di Banjarnegara Dikenal Pendiam
Seorang pengusaha pengembang perumahan atau developer asal Palembang, Mulyadi, menjadi satu dari 12 korban pembunuhan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Mulyadi dikenal sebagai sosok tertutup dan pendiam.
Seorang pengusaha pengembang perumahan atau developer asal Palembang, Mulyadi, menjadi satu dari 12 korban pembunuhan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Mulyadi dikenal sebagai sosok tertutup dan pendiam.
Ketua RT 4 RW 8, Kelurahan Siring Agung, Ilir Barat I, Palembang, Iskandar mengaku mengenal dekat korban karena ia menjadi pengembang perumahan yang mereka tempati. Kebetulan, Mulyadi juga tinggal bersama keluarganya di sana.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Kenapa menjenguk orang sakit itu penting? Menjenguk orang sakit tidak hanya sekedar memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberikan bantuan spiritual melalui doa.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Di mana tradisi menjenguk orang sakit dengan amplop sumbangan ini dilakukan? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Bagaimana sukrosa dibentuk? Sukrosa artinya sama dengan gula pasir. Jenis gula ini merupakan karbohidrat sederhana yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat ditemukan secara alami di berbagai jenis buah maupun sayuran, tapi sebagian besar sukrosa terbentuk dari 80% tebu dan 20% gula bit.
"Orangnya baik, tapi sedikit tertutup dan pendiam," ungkap Iskandar, Kamis (6/4).
Namun sejak dua tahun terakhir Mulyadi tak lagi tinggal di perumahan itu. Istri dan anak-anaknya juga sudah pindah ke tempat lain.
"Tidak tahu pindah ke mana karena tidak ada laporan ke kami, rumah mereka juga sudah ditempati orang lain. Padahal banyak banget orang datang ke rumahnya untuk cari dia," ujarnya.
Kuasa hukum keluarga Mulyadi, Rizky Wahyu Pratama mengatakan, beberapa orang perwakilan keluarga sudah berangkat ke Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk pendataan antemortem selama identifikasi jenazah. Selanjutnya keluarga akan memutuskan lokasi pemakaman.
"Kita selesaikan dulu identifikasi, nanti baru diputuskan pemakamannya di mana," ujarnya.
Keluarga juga menyesalkan pemberitaan yang cenderung menyudutkan almarhum dengan membuat narasi mayatnya dikubur dalam satu liang bersama kekasihnya. Menurut dia, informasi itu membuat keluarga tersinggung karena almarhum masih memiliki anak dan istri yang sah. "Kami membantah pemberitaan itu," tegasnya.
Keluarga hanya berharap tersangka pembunuhan mendapat sanksi hukum yang setimpal dengan perbuatannya. Hukuman mati menjadi tepat diberlakukan atas sikap kejam tersangka.
"Tersangka membunuh dengan sengaja dan merencanakannya, keluarga klien kami salah satu korbannya dari 12 orang. Hukuman mati itu setimpal untuk mbah Slamet," pungkasnya.
(mdk/yan)