Penikam 8 warga Bandung sempat diamuk warga dan kini sudah tersangka
Penikam 8 warga Bandung sempat diamuk warga dan kini sudah tersangka. Muhammad Azis Ghozari alias MAG (19) diketahui warga Ciamis. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan tiga bilah pisau yang dilakukan untuk menyerang warga
Muhammad Azis Ghozari alias MAG (19), penikam delapan orang di Bandung gagal kabur dari kepungan warga. Sebaliknya, dia malah diamuk massa yang geram dengan ulahnya saat menikam warga Kelurahan Cigondewah secara brutal.
"Karena saat melakukan (penusukan) itu langsung ditangkap. Kemudian karena banyak korban, warga akhirnya mengeroyok lalu diamankan. Itu warga Ciamis," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, di Mapolrestabes Bandung, Rabu (14/12).
Azis secara tiba-tiba menikam delapan orang di Jembatan Tol Batureungat Rw03 Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Selasa (13/12) pukul 17.00 WIB. Aksi brutal yang dilakukan pemuda 19 tahun ini menyebabkan satu orang, bernama Asep Odang Sutisna tewas. Asep meregang nyawa setelah ditusuk dengan senjata tajam.
Pelaku sudah menjadi tersangka dan dari tangannya polisi mengamankan tiga bilah pisau yang dilakukan untuk menyerang warga. Sedangkan korban masih dalam penanganan medis di Rumah Sakit (RS) Avisena Bandung.
"Satu korban sudah diautopsi dibawa pihak keluarga. Sedangkan yang empat dirawat jalan di RS Avisena, satu ada yang di klinik Rajawali dan di Sartika Asih," terangnya.
Polisi masih mendalami motif penyerangan brutal itu. Sejauh ini penyidik masih terkendala tersangka yang sulit diperiksa lantaran kondisi yang belum pulih sepenuhnya.
Baca juga:
Pria di Bandung mengamuk tikam delapan orang, satu tewas
Cerita pilu dari SD Negeri 1 Seba, 7 murid jadi korban penganiayaan
7 Siswa SD ditikam, Kapolda tegaskan tak ada sweeping bagi pendatang
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku? Modus yang sempat ramai pada tahun 2023 silam itu kembali ditemukan setelah polisi menangkap dua pelaku EO (47) dan SM (29). Tercatat jika kasus ini menjadi sorotan ketika, Polres Metro Depok, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polda Metro Jaya menerima laporan dari para korban yang mengalami kerugian jutaan rupiah. Oleh sebab itu dalam kasus terbaru yang berhasil diungkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan menangkap EO dan SM, penyidik sedang fokus untuk mengembangkan apakah kasus ini memiliki kaitan dengan kasus pada 2023 silam.
-
Bagaimana pelaku melakukan penipuan? "Kalau mau, ya saya bilang ada Rp50 ribu. Udah, Rp100 ribu aja katanya. Ya sudah, saya kasih Rp100 ribu," terangnya. "Saya disuruh ke atas menghadap ke pimpinan. Katanya kalau ada uang Rp4 juta, saya bisa kerja langsung besok," imbuhnya. Karena korban tak menyanggupi untuk menyerahkan sejumlah uang jutaan rupiah itu, dia diminta menunggu pengumuman hingga sore hari. Sadar dirinya ditipu, korban lantas bergegas keluar dari lokasi.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan pembunuhan terjadi? Korban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Baru-baru ini pihak kepolisian Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku pembunuhan dalam mobil di Jalan Klambir V, Medan Helvetia, Kota Medan pada hari Senin (19/6).
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.