Penjelasan Apartemen Pakubuwono soal tewasnya 3 pekerja tertimpa tembok
Merdi menjelaskan peristiwa robohnya tembok diduga akibat kebocoran yang hingga kini masih diselidiki sumbernya.
Kasus kecelakaan kerja di Apartemen Pakubuwono, Jakarta Selatan masih diusut Kepolisian. Kejadian tersebut menewaskan tiga pekerjanya.
Project Manager Apartemen Pakubuwono, Merdi Ardiansyah mengungkapkan bela sungkawa atas peristiwa itu. Ia mengaku, pihaknya akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kerja lembur bisa memicu terjadinya kecelakaan kerja? Tingkat kecelakaan dapat meningkat saat bekerja lembur. Kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, waktu reaksi, dan keterampilan motorik, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja.
-
Mengapa Heru Budi Hartono berpendapat bahwa pembagian jam kerja bisa mengurangi kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Dimana kecelakaan kerja itu terjadi? Ledakan tungku di fasilitas pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di kawasan yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12).
"Dari sisi korban, kami bertanggung jawab dan kami sudah lakukan pemakaman menurut agama, pemakaman sudah berlangsung dan kami berikan juga penyampaian duka kami, uang duka dari kami sebagai tanda kasih kami, sebagai respek kami kepada almarhum dan sudah selesai prosesnya," ujar Merdi dalam keterangannya, Jumat (29/12).
Merdi menjelaskan peristiwa robohnya tembok diduga akibat kebocoran yang hingga kini masih diselidiki sumbernya.
"Jadi konstruksinya komposit beton baja, ada platform dindingnya sehinga karena terjadi kebocoran kami tidak bisa lihat sumbernya dari mana, jadi untuk itu kami meneliti sumber kebocoran," jelasnya.
Menurut dia, pemeriksaan kebocoran dilakukan dengan menggeser timbunan tanah di bagian atap karena tanah di atap itu rencananya akan jadi taman. Namun, saat salah satu pekerja sedang menyapu dan menggeser lapisan tanah, tiba-tiba atap beton itu ambruk.
Akibatnya, di bawahnya tiga korban tewas tengah menyelesaikan pemasangan kayu untuk roof garden.
Merdi membantah kondisi bangunan yang ambruk itu belum sempurna, sebab saat roboh itu konstruksi utamanya sudah selesai sesuai perencanaan. Sehingga, tak ada pekerja yang menduga saat itu bangunan bisa ambruk.
"Kecuali kalau saat itu kami sedang ngecor atau ya prosesnya masih sangat berat, tapi waktu itu tinggal finishing saja," ujarnya.
Kemudian, kata Merdi, soal perubahan desain bangunan dari atap beton menjadi atap kaca itu tidak terkait dengan robohnya tembok.
Sebab, perubahan tersebut masih dalam tahap kajian. Hingga saat ini, Merdi mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kerobohan.
"Sampai dengan saat ini kami belum bisa apa-apa yang memicu apa yang terjadi. Dari aspek gambar semua sudah sesuai," ujar Merdi.
Sementara, Merdi mengaku sangat terbantu terhadap proses investigasi, proses kontruksi tempat kerja sudah memenuhi kaidah tersebut. Makanya, ia berharap dari pihak Dinas Tenaga Kerja bisa segera memberikan masukan dari musibah ini pemicunya apa.
"Kalau soal BPJS Ketenagakerjaan kami sedang memproses lagi secara sistem terhadap laporan-laporan kami lengkapi, sehingga ya bukan kesampingkan masalah administratif tetapi kami mencoba tenang memahami situasi dan evakuasi segera diproses," katanya.
Di samping itu, Merdi mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh kenapa itu bisa terjadi. Karena, dari awal sudah step by step melakukan kalkulasi.
"Siap mempertanggung jawabkan dan kami kooperatif terhadap penyelidikan, kami masih fokus kepada evakuasi kemarin," tandasnya.
(mdk/rhm)