Penjelasan BIN soal pembubaran massa #2019GantiPresiden di Riau
Penjelasan BIN soal pembubaran massa #2019GantiPresiden di Riau. Wawan menerangkan, tindakan yang dilakukan Kepala BIN Daerah Riau, Marsma Rachman Haryadi mengacu kepada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011.
Badan Intelijen Negara atau BIN mengakui terlibat langsung pembubaran aksi massa #2019GantiPresiden di Riau yang dihadiri Neno Warisman. Juru Bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto pun menyatakan, langkah yang diambil sudah tepat dan tidak berseberangan dengan undang-undang.
"Iya (sudah tepat). Itu upaya kita untuk menghindarkan benturan, karena memang tidak ada izin. Lalu, situasi sudah memanas, sehingga harus dilakukan upaya penanganan," kata dalam konferensi Pers di Jakarta Selatan, Senin (27/8).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Mengapa Try Sutrisno terpilih menjadi Wakil Presiden? MPR memilih Try menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Soeharto, presiden terpilih saat itu.
-
Kenapa Vino G Bastian meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Wawan menerangkan, tindakan yang dilakukan Kepala BIN Daerah Riau, Marsma Rachman Haryadi mengacu kepada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011. Adapun, selaku penanggung jawab Kominda (Komite Intelijen Daerah) menjadi pihak yang harus berada di garis depan guna mengambil langkah preventif.
"Kominda menjadi penanggung jawab untuk kemanan dan intelijen berbeda dari Undang-Undang sebelumnya. Dulu penanggung jawab adalah Gubernur. Jadi semua laporan itu disampaikan ke Gubernur. Tetapi UU sekarang Kabinda yang bertanggung jawab," papar dia.
"Jadi kalau terjadi apa-apa, atau keselamatan di wilayah itu Kabinda lah yang pertama kali diminta tanggung jawab," sambung dia.
Namun, ia menjelaskan, semua itu tetap kepada ketentuan. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang tersebut, Kominda diperbolehkan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Asalkan dalam kondisi tertentu.
"Dalam situasi overmacth (terpaksa) siapapun bisa. Kami mendekati para orang orang di lapangan untuk meredakan ketegangan, atau turunkan tensi," ujar dia.
Itupun sifatnya hanya untuk memberikan imbauan semata. "Kami imbau untuk kembali karena itu adalah jalan terbaik untuk tidak ada korban di kedua belah pihak," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ngabalin: Ada pro kontra, aksi #2019GantiPresiden bisa jadi konflik horizontal
Sandiaga enggan tanggapi gerakan #2019gantipresiden takut mengganggu
Mardani bantah gerakan #2019GantiPresiden ditunggangi kepentingan HTI
PKS: Bukan langkah bijak bawa BIN dalam permasalahan 2019 ganti presiden
Ngabalin tegaskan Istana tak terganggu deklarasi gerakan #2019GantiPresiden