Penjelasan Ilmiah BMKG soal Fenomena Hujan Es di Bekasi Sore Ini
BMKG memprediksi pada April ini frekuensi pembentukan hujan es akan meningkat. "Kejadian hujan es akan sering terjadi pada masa peralihan musim. Tahun ini antara April-Mei, seperti saat ini," ujar dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena hujan es yang dilaporkan terjadi di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/4) sore. Hal itu disebabkan perkembangan cepat awan cumulonimbus (CB).
"Salah satu penyebab hujan es di sekitar wilayah Bekasi karena mulai terbentuk awan cumulonimbus sejak pukul 14.00-15.00 Wib," ujar Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Agie Wandala Putra di Jakarta, seperti dikutip Antara.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
Agie mengatakan perkembangan awan hujan tersebut sangat cepat, menandakan adanya kondisi konvektifitas kuat yang mengakibatkan timbulnya awan cumulonimbus(CB).
Hal itu bisa terjadi lantaran pergolakan massa udara di dalam awan cumulonimbus yang pada akhirnya menyamai level beku pada lapisan bawah atmosfer sehingga menghasilkan hujan es.
BMKG memprediksi pada April ini frekuensi pembentukan hujan es akan meningkat. "Kejadian hujan es akan sering terjadi pada masa peralihan musim. Tahun ini antara April-Mei, seperti saat ini," ujar dia.
BMKG pun telah memonitor perkembangan cuaca dan potensi hujan lebat yang terjadi hari ini di Jabodetabek, dan telah mengeluarkan sejumlah peringatan dini. Masyarakat diimbau waspada ketika ada perubahan cuaca yang cepat seperti saat ini.
Baca juga:
Kota Bekasi Diguyur Hujan Es
BPBD DKI Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Akibat Siklon Tropis pada 15-16 April
Waspada Hujan Berangin di Tiga Wilayah Jakarta Rabu Siang hingga Sore
Manokwari Waspada Bibit Siklon Tropis 94 W, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang 4 Meter
Bibit Siklon Tropis 94W Terdeteksi Utara Papua, BNPB Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG: Bibit Siklon Tropis 94W Terdeteksi, Waspada Banjir Bandang di Sulut & Malut