Penjelasan Kemenkes Terkait Beda Hasil Tes Covid-19 Pasien Omicron Lolos Karantina
Perubahan mekanisme ini belajar dari kasus warga negara Indonesia (WNI) perempuan terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron yang pulang dari Inggris. Pasien tersebut lolos karantina karena hasil tes pembandingnya negatif Covid-19.
Kementerian Kesehatan mengubah mekanisme tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang menjalani karantina. Sebelumnya, tes Covid-19 pelaku perjalanan hanya dua kali, kini menjadi tiga kali.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan perubahan mekanisme ini belajar dari kasus warga negara Indonesia (WNI) perempuan terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron yang pulang dari Inggris. Pasien tersebut lolos karantina karena hasil tes pembandingnya negatif Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
"Makanya Pak Menkes mengatakan aturan tes pembanding ini akan diubah," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (28/12).
Menurut Nadia, hasil tes pembanding memang bisa berbeda dengan tes pertama. Beberapa faktor pemicunya yakni kualitas spesimen yang dibawa ke laboratorium tidak bagus. Kemudian, cara pengambilan swab tidak tepat.
"Kalau pengambilan swabnya tidak pas, itu hasilnya bisa negatif karena dia tidak bisa mendeteksi," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan satu pasien terkonfirmasi positif Omicron lolos karantina. Pasien tersebut tiba di Indonesia pada 7 Desember 2021.
Saat tiba di Indonesia, pasien menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasilnya, positif Covid-19. Namun, saat itu, dia meminta melakukan tes pembanding. Hasil tes pembanding menunjukkan negatif Covid-19.
"Dia minta tes pembanding, memang boleh, dites negatif. Makanya dia minta keluar berdasarkan hasil tes yang negatif, kemudian (hasil tes) diberikan ke Dinas Kesehatan DKI," jelas Budi dalam konferensi pers di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (27/12).
Pasien tersebut diizinkan tidak menjalani karantina di lokasi terpusat. Dia diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah, dengan pertimbangan fasilitas di rumahnya memadai untuk isolasi.
Lima hari kemudian, kata Budi, hasil tes PCR pasien itu positif Omicron. Pemerintah langsung melakukan tracing kepada keluarga pasien, hasilnya negatif Omicron.
"Tapi ini pelajaran buat kami, sekarang aturannya kami akan ubah. Kalau tes satu positif, tes kedua negatif, maka dites ketiga. Nah kalau tes ketiga itu negatif, berarti negatif. Kalau positif, dia harus karantina terpusat," ujar Budi.
Pemerintah sempat meminta pasien itu menjalani karantina di tempat terpusat setelah dinyatakan positif Omicron. Namun, keluarganya menolak. Pasien positif Omicron ini melakukan perjalanan ke Inggris karena urusan tertentu.
Baca juga:
CDC AS Potong Syarat Isolasi Orang Terpapar Covid Jadi Lima Hari
Antisipasi Omicron, PHRI Minta Pemerintah Hapus Aturan Isolasi Mandiri bagi Pejabat
Polisi Jelaskan Proses Evakuasi Pasien Transmisi Lokal Omicron di Apartemen Jakut
Lawan Penyebaran Omicron, Prancis Wajibkan Perusahaan Terapkan Kerja dari Rumah
Pasien Transmisi Lokal Omicron Tolak Isolasi di Wisma Atlet Dibawa ke RS Sulianti