Penjelasan Medis soal Akupuntur Mengatasi Obesitas
Kunci pasien untuk menurunkan berat badan yaitu menetapkan perencanaan terlebih dahulu.
Dokter spesialis akupuntur medis dr. Kemas Abdurrohim, Sp.Ak, MARS, M.Kes mengatakan, terapi akupuntur bisa membantu pasien dalam mengatasi permasalahan obesitas atau kegemukan berlebih.
Tak hanya itu, menurut Kemas, yang lebih penting akupuntur juga dapat mengurangi risiko kesehatan yang mungkin muncul akibat obesitas, seperti risiko stroke, diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, dan seterusnya.
-
Apa yang dilakukan apoteker untuk kesehatan? Sebagaimana diketahui, profesi tersebut juga memiliki peranan penting di dunia kesehatan. Bahkan, peran apoteker dan farmasi dalam dunia kesehatan begitu penting. Khususnya dalam menyediakan perawatan kesehatan berkualitas.
-
Bagaimana akupuntur bekerja untuk meningkatkan kesehatan kulit? Teknik ini bekerja dengan merangsang titik-titik tertentu di wajah untuk meningkatkan sirkulasi darah, merangsang produksi kolagen, dan menyeimbangkan energi dalam tubuh.
-
Apa manfaat utama akupuntur untuk kecantikan? Dalam hal ini, akupuntur diketahui dapat mengatasi masalah jerawat, mencerahkan kulit yang kusam, dan mengurangi tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus dan keriput.
-
Apa saja manfaat kemangi bagi kesehatan? Kemangi memberikan efek yang luar biasa untuk kesehatan. Dilansir dari Medical News Today, kemangi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: Mengurangi Stres Oksidatif Kemangi kaya akan antioksidan yang dapat membantu menurunkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Senyawa seperti eugenol dalam kemangi berfungsi sebagai antioksidan yang efektif.
-
Apa manfaat alpukat untuk menjaga kesehatan mata? Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
"Jadi selama pasien itu diakupuntur, selama itu juga pasien biasanya akan terhindar dari risiko atau dampak akibat obesitas misalnya stroke, diabetes, dan lain-lain," kata Kemas yang merupakan staf di Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Akupuntur Medik, dan Kedokteran Okupasi RSUPN Cipto Mangunkusumo dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (30/9).
Mengurasi Nafsu Makan
Terkait obesitas, dia mengatakan bahwa terapi akupuntur bisa membantu mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang sehingga diet dijalani tetap membuat nyaman pada pasien.
Kemas menekankan kunci pasien untuk menurunkan berat badan yaitu menetapkan perencanaan terlebih dahulu. Dia menyarankan paling tidak target penurunan berat badan minimal 5-10 persen dalam tiga bulan.
Walau akupuntur membantu atasi obesitas, namun pasien obesitas hendaknya tidak melupakan untuk tetap mempersiapkan pula pola makan yang sehat dan jenis latihan fisik yang harus konsisten dijalankan sebagai bagian dari kebiasaan seumur hidup.
“Untuk menurunkan berat badan itu butuh berapa lama kita melakukan akupuntur, itu bergantung target. Sebetulnya yang paling penting mengubah perilaku kita. Perilaku kita itu harus kita ubah dan dijalankan secara konsisten seumur hidup tentunya kalau kita ingin langsing,” kata dia.
Akupuntur Dapat Kurangi Berat Badan Satu Kilogram
Menurut Kemas, akupuntur biasanya yang paling bagus dapat menurunkan berat badan setengah sampai satu kilogram per minggu. Apabila pasien ingin menurunkan berat badan 10 kg, maka dia tinggal melakukan perencanaan target waktu yang dibutuhkan untuk melakukan akupuntur rutin.
“Tentunya harus disertai dengan mengubah pola makan. Masalah pola makan itu nanti silakan ke ahlinya, ke ahli gizi,” imbuh Kemas.
Kemas mengatakan kini modalitas akupuntur telah berkembang menjadi berbagai jenis dengan tujuan yang masih sama, tidak hanya jarum, melainkan juga laser, benang, farmakopuntur, elektroakupunktur, hingga ultrasound akupuntur.
Menurutnya, efek samping akupuntur hampir tidak dijumpai, minimal biasanya terjadi hematom atau bintik kecil di kulit dengan persentase kejadian yang rendah pada akupuntur seperti jenis jarum.
“Walaupun invasif, tapi invasifnya itu minimal banget. Hanya terjadi mikrotrauma. Jadi sangat aman untuk kulit. Apalagi dengan laser. Kalau laser itu tidak ada efek sama sekali ke kulit,” ujar dia.
Kemas menambahkan bahwa semua pasien dengan obesitas aman untuk dilakukan terapi akupuntur, kecuali pasien obesitas dengan penyakit tertentu.
“Misalnya pasien obesitas tapi dia ada penyakit yang menyebabkan trombositnya turun drastis. Itu bukan tidak boleh, tetapi tidak boleh menggunakan jarum. Jadi kita bisa menggunakan laser, karena kalau menggunakan jarum takut terjadi hematom atau pendarahan,” tandasnya.
(mdk/gil)