Penjelasan Mendikbud Nadiem soal UN 2020 Ditiadakan
"Bukan hanya siswa-siswa tapi juga keluarga dan kakek nenek karena jumlah sangat besar 8 juta yang tadinya dites UN, tidak ada yang lebih penting dari pada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga sehingga UN dibatalkan untuk 2020," lanjutnya.
Mendikbud Nadiem Makarim resmi menghapus Ujian Nasional 2020. Keputusan ini diambil setelah dirinya mengadakan rapat dengan Komisi X DPR RI secara online.
"Setelah kami pertimbangkan dan diskusi dengan presiden dan instansi di luar kami putuskan membatalkan ujian nasional 2020," ucap Nadiem, Jakarta, Selasa (24/3).
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kapan Nadia resmi dipersunting kekasihnya? Nadia Soekarno baru saja resmi dipersunting kekasihnya Kama Sukarno pada 27 Januari 2024.
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
-
Kapan Naja dinyatakan lulus kuliah? Naja yang baru saja dinyatakan lulus dari kuliahnya di Inggris kini tumbuh menjadi remaja yang super cantik.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
Nadiem mengatakan alasan pembatalan ujian nasional 2020 karena terlalu beresiko di tengah pandemik Corona yang sedang terjadi di Indonesia. Nadiem mengatakan UN yang dilakukan secara massal akan berbahaya tidak hanya untuk para siswa melainkan juga untuk keluarganya.
"Alasan no satu prinsip dasar Kemendikbud adalah keamanan dan kesehatan siswa-siswa kita dan keamanan keluarga siswa-siswa itu, kalau melakukan UN di dalam tempat-tempat pengujian bisa menimbulkan resiko kesehatan," Kata Nadiem.
"Bukan hanya siswa-siswa tapi juga keluarga dan kakek nenek karena jumlah sangat besar 8 juta yang tadinya dites UN, tidak ada yang lebih penting dari pada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga sehingga UN dibatalkan untuk 2020," lanjutnya.
Selain itu Nadiem menambahkan bahwa ujian nasional sudah tidak lagi sebagai syarat kelulusan ataupun syarat seleksi masuk ke perguruan tinggi, sehingga dirasa penghapusan UN ini tidak terlalu berdampak terhadap pendidikan di Indonesia.
"Kita juga sudah tahu UN bukan untuk syarat kelulusan atau syarat seleksi masuk jenjang pendidikan tinggi, saya rasa di kemendikbud, lebih banyak risikonya dari pada benefit untuk lanjutkan UN," ucapnya.
Nantinya Nadiem berharap sekolah-sekolah dapat menerapkan ujian secara online untuk para siswa, atau juga bisa menentukan kelulusan dengan cara yang ditentukan oleh peraturan dari masing-masing sekolah.
"Tidak diperkenankan untuk melakukan tes tatap muka yang mengumpulkan siswa di kelas, ujian sekolah bisa diadministrasi lewat banyak opsi misalnya online atau angka 5 semester lain itu ditentukan masing-masing sekolah," lanjutnya.
Terakhir Nadiem mengingatkan untuk seluruh masyarakat khususnya anak muda untuk melakukan instruksi pemerintah yaitu social distancing dan physical distancing. Karena, resiko penularan Corona bisa terjadi
"Sekali lagi saya ingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk serius mengikuti social distancing dan physical distancing terutama yang tinggal dengan orang tua di atas 60, itu merupakan hal yang luar biasa semua anak muda dipastikan menjaga jarak dari orang lanjut usia karena mereka paling rentan," tutup Nadiem.
Baca juga:
Nadiem: UN 2020 Ditiadakan Tapi Ujian Sekolah Masih Bisa Dilaksanakan
Presiden Jokowi Putuskan UN 2020 Ditiadakan Dampak Wabah Corona
Pimpin Ratas Bahas UN, Jokowi Tekankan Jangan Sampai Rugikan Siswa
Ikatan Guru Indonesia Dukung Peniadaan UN untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Komisi X DPR dan Mendikbud Sepakat UN 2020 Ditiadakan Karena Virus Corona
IDI Aceh Sarankan Ujian Nasional Ditunda Cegah Penyebaran Virus Corona