Penuhi Panggilan Polisi, Arief Muhammad: Saya Senang Hati Bantu Proses Penyidikan
Arief Muhammad mengaku siap kooperatif menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan penipuan investasi binary option dengan menggunakan platform Quotex, Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan.
YouTuber Arief Muhammad memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri, sebagai saksi kasus dugaan penipuan investasi binary option dengan menggunakan platform Quotex, Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan. Arief Muhammad mengaku siap kooperatif menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjerat Crazy Rich asal Bandung, Jawa Barat, tersebut.
"Kita datang untuk membantu proses penyidikan, kebetulan kan kemaren undangannya dikirim, sebagai warga negara yang baik aku datang dengan senang hati untuk membantu proses penyidikan," kata Arief Muhammad kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (17/3).
-
Kapan Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mulai dikenal oleh publik? Doni Salmanan mulai dikenal ketika 'nyawer' Rp 1 miliar saat Reza Arap streaming.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Apa yang menjadi modus operandi Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo dalam menjerat korbannya? Flexing menjadi modal bagi 'crazy rich' seperti Indra Kenz, Doni Salmanan hingga teranyar Wahyu Kenzo untuk menjerat 'korban' dalam investasi bodong yang dikelolanya.
-
Siapa saja yang menjadi korban dari skema investasi bodong yang dilakukan Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo? Hasilnya, ada sebanyak 144 orang yang menjadi korban penipuan dengan kerugian Rp 83 miliar. Doni Salmanan mulai dikenal ketika 'nyawer' Rp 1 miliar saat Reza Arap streaming. Rumah mewah, mobil dan motor sport selalu ditampilkan Doni dalam media sosialnya. Flexing Doni mengakibatkan 142 korban yang tertarik investasi bodongnya mengalami kerugian Rp 24 miliar. Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Mengapa flexing menjadi modal bagi Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo untuk menjerat korbannya? Orang yang flexing dianggap suka berbohong karena seseorang yang berperilaku pamer berharap agar ia dianggap memiliki banyak kekayaan dan pundi-pundi uang, padahal realitanya tidak demikian.
-
Kapan Devano Danendra dan Azizah Salsha mulai berteman? Devano Danendra dan Azizah Salsha telah menjalin persahabatan yang cukup lama.
Arief mengaku tak membawa apapun untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Ia pun juga tidak tahu apa yang akan ditanyakan oleh penyidik.
"Enggak ada bawa apa-apa, kita enggak tahu mau obrolin. Mungkin masuk dulu, nanti kita update lagi setelah selesai," ujar dia.
Reza Arap
Selain Arief Muhammad, YouTuber, Reza Arap hari ini juga memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri. Pemanggilan untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus yang menjerat Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan.
Tiba di Bareskrim, Reza tak bicara terhadap awak media yang sudah menunggu kedatangannya. Seorang gamer ini pun langsung masuk ke dalam gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Kedatangan Reza yang didampingi kuasa hukumnya saat itu, ia menggunakan pakaian serba berwarna hitam, mulai dari topi, masker, jaket hingga celana.
Doni Salmanan Terancam Penjara 20 Tahun
Polisi sebelumnya menjerat pasal berlapis dalam kasus dugaan penipuan pada investasi ilegal binary option pada aplikasi Quotex, Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan. Doni pun terancam hukuman 20 tahun penjara.
"Dengan ancaman 20 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 10 miliar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat jumpa pers, Selasa (15/3).
Adapun hukuman tersebut, lantaran pasal berlapis yang menjerat Doni yaitu Pasal 45 a Ayat 1 jo Pasal 28 Ayat 1 UU Nomor 19/2016 tentang ITE. Dan/atau pasal 3 dan 4 UU Nomor 8/2010 tentang Tindak Pencegahan Pencucian Uang (TPPU).
"Terhadap kasus ini penyidik akan terus mengembangkan kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat," kata Ramadhan.
Oleh karena masih perlunya pendalaman, Ramadhan mengatakan jika pihaknya berencana memanggil sejumlah publik figure selama pekan ini untuk melacak aliran dana tersangka DS.
"Rencana tindak lanjut penyidik, pada Jumat minggu ini dan Senin depan akan memanggil public figur yang menerima uang dan barang yang berkaitan dengan tersangka DS," ujarnya.
Ancaman hukuman yang diterima Doni pun sama dengan ancaman Indra Kenz, dimana dia juga turut dipersangkakan dengan pasal berlapis yakni Pasal 45 Ayat 2 Juncto Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang ITE. Kemudian Pasal 45 Ayat 1 Juncto Pasal 28 Ayat 1 UU ITE.
Kemudian Pasal 3 Ayat 3 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, Pasal 5 Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Selanjutnya Pasal 10 Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU, serta Pasal 378 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP. Dengan maksimal hukuman 20 tahun penjara.
Kronologi Kasus Doni Salmanan
Bareskrim Polri mengungkap kronologi awal mula tersangka dugaan kasus penipuan pada investasi ilegal binary option pada aplikasi Quotex, Doni Salmanan menyebarkan informasi untuk menarik orang untuk ikut berinvestasi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan jika penyebaran informasi tersebut, telah diketahui dilakukan sejak 15 Maret 2021 melalui akun youtube chanel King Salaman.
"Telah melakukan perbuatan melawan hukum berupa tindak pidana menyebarkan dokumen elektronik berupa video Youtube yang berisi informasi berita bohong dan menyesatkan," kata Ramadhan saat jumpa pers, Selasa (15/3).
Sehingga, lanjut Ramadhan, akibat unggahan yang disebarkan melalui akun Youtube King Salmanan tersebut. Banyak masyarakat yang tergiur akhirnya menginvestasikan uangnya untuk mendapatkan keuntungan sebagaimana dijanjikan.
"Yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.
Video yang disebarkan berisi promosi trading yang menjanjikan keuntungan disertai dengan peragaan oleh tersangka DS," sebutnya.
"DS yang seolah-olah dirinya sedang melakukan trading debit flow atau penarikan dengan hasil keuntungan miliaran rupiah," lanjutnya.
Oleh karena itu, Ramadhan mengatakan jika para korban yang termakan rayuan promosi Doni Salmanan tersebut, akhirnya melakukan trading melalui aplikasi Qoutex hingga akhirnya alami kerugian.
"Para korban yang tertarik promosi video tersebut melakukan transaksi elektronik seolah-olah melakukan trading melalui website Qoutex yang akhirnya mengalami kerugian materil," tuturnya.
(mdk/gil)