Penyair dan Sastrawan Banyuwangi Luncurkan Antologi Sulur Kembang Sritanjung
77 penyair dan sastrawan dari dalam maupun luar Banyuwangi yang tergabung dalam Obor Sastra meluncurkan buku antologi Puisi "Sulur Kembang Sritanjung", di Pendopo Sabha Swagatha Banyuwangi, Senin (8/4).
77 penyair dan sastrawan dari dalam maupun luar Banyuwangi yang tergabung dalam Obor Sastra meluncurkan buku antologi Puisi "Sulur Kembang Sritanjung", di Pendopo Sabha Swagatha Banyuwangi, Senin (8/4).
"Sastra merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan budaya literasi dengan lebih mudah. Budaya membaca akan lebih mudah ditumbuhkan lewat karya sastra," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat launching Obor Sastra dan peluncuran antologi Puisi "Sulur Kembang Sritanjung".
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa KIK Pecel Rawon penting bagi Banyuwangi? “Alhamdulillah, satu persatu kita berhasil menginventarisir warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
"Terima kasih pada para penyair dan sastrawan, yang telah memberikan kontribusi besar pada khasanah sastra Banyuwangi. Semoga dengan karya ini mendorong anak-anak muda kita untuk lebih tertarik dengan seni dan sastra supaya Banyuwangi," tambah Ipuk dalam peluncuran yang dihadiripara seniman, pelajar dan guru peminat sastra, dan Kepala MA/SMA/SMK di Banyuwangi tersebut.
Ipuk berharap para penyair dan sastrawan yang tergabung dalam Obor Sastra bisa menularkan ilmu dan pengetahuan pada anak-anak muda Banyuwangi, untuk mengembangkan potensi dirinya dalam kesusastraan.
Pendiri Obor Sastra, Halimah Munawir, mengatakan sebanyak 77 penyair dan sastrawan ikut andil dalam pembuatan buku antologi puisi "Sulur Kembang Sritanjung".
"Menyadur cerita rakyat dalam bentuk novel maupun cerita pendek sudah banyak dilakukan, namun jarang sekali dengan puisi. Melalui buku ini kami berusaha potret budaya banyuwangi dengan puisi, sehingga pembaca bisa meresapi nilainya karena puisi itu sendiri mengandung seluruh unsur sastra di dalam penulisannya," ujar Halimah.
Sulur Kembang Sritanjung merupakan potret budaya Banyuwangi yang terbingkai dalam buku antologi dengan sudut pandang khasanah budaya dalam bentuk puisi. Dalam acara ini juga digelar bedah buku oleh para budayawan Banyuwangi.
Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Hasan Basri mengapresiasi Obor Sastra dan launching buku antologi puisi Sulur Kembang Sritanjung.
”Ini merupakan salah satu upaya agar budaya literasi dan sastra menjadi perhatian. Hal itu dibuktikan dengan konsistensi Banyuwangi dalam menggelar event tentang literasi sastra, itu adalah hal yang sangat baik. Selain Festival Sastra juga melalui event-event semacam ini,” katanya.
(mdk/hrs)