Penyelundup narkoba makin ugal-ugalan, gunakan ikan asin sampai lem
Sejumlah cara digunakan bandar narkoba untuk mengelabuhi petugas keamanan.
Para bandar dan penyelundup narkoba semakin massif mencoba memasok barang haram ke Indonesia. Bahkan, para pengedar narkoba semakin ugal-ugalan dengan mencoba beragam cara untuk mengelabuhi petugas keamanan.
Indonesia diserbu narkoba dari segala sisi. Dari jalur darat, laut, maupun udara. Mereka mencoba memanfaatkan sedikit celah dan kelengahan petugas keamanan. Meski aparat keamanan berulang kali menggagalkan penyelundupan narkoba, para bandar tak patah semangat dan terus mencoba cara lain.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
Merdeka.com mencatat sejumlah cara yang digunakan bandar narkoba untuk mengelabuhi petugas keamanan. Berikut paparannya:
Paket ikan asin
Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kembali mengungkap sindikat jaringan narkoba internasional dengan empat tersangka yang meliputi 2 tersangka warga negara Taiwan, satu tersangka warga Negara Nigeria, dan satu warga negara Indonesia.
Tersangka tersebut berinisial LCW (37) WN Taiwan dan NMB (36) WN Nigeria yang berperan sebagai bandar. SZL (23) WN Taiwan yang berperan penjaga gudang dan KMN Warga Indonesia, perannya hanya membantu bandar.
Wakil Direktur Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Kombes Aji Nugroho menjelaskan penangkapan terhadap tersangka LCW pada 1 April 2016 di parkiran Mediterania Garden Residence 2 Jalan Tanjung Duren Raya Grogol Jakarta Barat. Dari tersangka disita sabu seberat 10 gram.
Dari penangkapan LCW dilakukan pengembangan ke kamar apartemen tersangka di unit lantai 30 Tower K Apartemen Residence. Di apartemen itu polisi menangkap satu tersangka SZL dengan barang bukti sabu seberat 12,1 Kg.
"Sabu ini dari China dikirimkan ke Indonesia melalui jalur laut dengan menggunakan jasa ekspedisi," ucap Aji Nugroho di Jakarta, Senin (18/4).
Dari kedua tersangka polisi mengembangkan jaringannya mengarah ke WN Nigeria akan menyelundupkan narkotika jenis sabu ke Indonesia. Paket tersebut tiba di Jalan Senen Raya Jakarta Pusat. Di sana polisi menangkap NMB dengan menyita sabu seberat 2 Kg yang disamarkan dalam ikan asin dan bumbu dapur.
"Kita berkoordinasi dengan Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta untuk melakukan penyelidikan dan pengamatan terhadap paket yang berasal dari Nigeria dengan Airwaybill Nomor 6887802552 tujuan alamat penerima di Jakarta," katanya.
Mainan anak
Polres Metro Jakarta Barat merilis hasil Operasi Bersinar dari tanggal 21 Maret hingga 10 April, dengan sejumlah barang bukti narkoba yang berhasil disita.
Kapolres Metro Jakbar Kombes Pol Rudy Heriyanto mengatakan, para pelaku yang terdiri dari 51 pria dan 1 orang wanita tersebut, diduga merupakan para pemain lama yang jaringannya akan segera diungkap oleh pihak kepolisian.
Rudy menyebut, sejumlah modus terbaru berhasil dibongkar pihaknya dalam upaya-upaya penyelundupan barang haram tersebut selama operasi dilakukan.
"Modus baru dengan memasukkan narkoba ke dalam peralatan rumah tangga, mainan anak-anak, kemasan kopi, teh, kemasan coklat dan terakhir dalam spare part kapal," katanya menambahkan.
Gunakan jasa pos
Aparat Bea dan Cukai Denpasar, Bali, berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis ganja lewat pengiriman kantor pos. Mereka juga meringkus seorang warga Belanda berinisial DH, sebagai tersangka.
DH mengimpor narkotika itu dari Spanyol. Aparat menyita 224 gram bruto biji, daun kering, dan ekstrak ganja.
Dikatakan Kepala Bea dan Cukai Denpasar, Mohammad Saptari, pengiriman paket mencurigakan itu membuat petugas menyelidikinya.
"Saat menerima paket kiriman ini, petugas mencoba untuk mendeteksi. Setelah dibuka, kita temukan barang terlarang yang mengandung zat psikotropika," kata Saptari saat jumpa pers di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (19/1).
Dari paket ditemukan, petugas melacak alamat penerima. "Tersangka kita amankan di Ubud Gianyar," ujar Saptari.
Selain penemuan ini, Saptari melanjutkan, sejak 2015 hingga awal 2016 mereka sudah beberapa kali menggagalkan aksi pengiriman narkoba lewat pos. Pertama pengiriman dari India berupa serbuk bening jenis sabu seberat 492,18 gram. Paket sabu dikirim buat warga lokal berinisial KJ, diterima pada pertengahan Agustus 2015.
Lanjutnya, penemuan kedua pada 4 November 2015, pengiriman berupa NN-Dimenthyltryptamine (DMT) serbuk kristal kuning bening seberat 0,42 gram. Paket itu dikirim dari Australia, tetapi tanpa alamat dan nama penerima.
"Jadi total temuan pihak Bea dan Cukai yang didapat melalui pengiriman lewat pos ada tiga kasus," tutup Saptari.
Gunakan kaleng lem
Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda Metro Jaya membekuk dua pengedar sabu dalam kaleng lem yang dibawa dari Iran. Kedua pelaku diketahui bernama Borzod Lafmajani Shahriar (Warga Negara Iran) dan Than Stenli Granida (Warga Negara Indonesia).
"Kedua pelaku kami amankan karena terlibat peredaran narkotika jenis sabu cair yang dimasukkan ke dalam kaleng lem (Kamuflase lem merk PAL) dari Iran," kata Dir Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Eko Daniyanto, di Jakarta, Rabu (6/4).
Eko tidak menjelaskan secara detail kapan dan bagaimana proses penangkapan tersebut. Yang pasti, kata dia, dari kedua pelaku diamankan barang bukti 6 kotak besar, yang masing- masing kotaknya berisi 12 kaleng. Sehingga totalnya berjumlah 72 kaleng dengan berat 54 Kg.
"Saat tim melakukan control delivery bersama team bea dan cukai, lalu ada kejanggalan terhadap kedua tersangka yang hendak menerima barang," ujarnya.
Polisi melakukan pengintaian sebelum menangkap kedua tersangka di ekspedisi Aramex, Rawamangun, Jakarta Timur. Selanjutnya petugas melakukan penggeledahan di Apartemen Mediterania, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tempat tinggal pelaku.
"Usai penangkapan, kami pun menghadirkan penterjemah bahasa Iran, dan tersangka mengaku narkotika jenis sabu cair dibawa dari Iran dengan menggunakan pesawat Iran Air via Bandara Imam Khomaini langsung ke Bandara Soekarno Hatta (via ekspedisi Aramex)," tandasnya.
Bungkus bika ambon
Mei 2015, BNN Provinsi Sumut mengagalkan paket 32.000 butir pil ekstasi dan 750 gram sabu dari Medan ke Palembang. Pengirim dan tiga penerima diamankan bersama barang bukti.
Kepala BNN Provinsi Sumut Brigjen Pol Andi Loedianto mengatakan, pengiriman narkoba ini digagalkan setelah mendapat informasi tentang adanya pengiriman sabu ke Palembang. Narkotika itu dipaketkan dalam bika ambon melalui Bandara Kuala Namu, Deli Serdang.
Karena curiga dengan paket tersebut, petugas BNN Deli Serdang membongkarnya. Benar saja, di dalam dua kotak itu ditemukan 750 gram sabu.
Penemuan narkotika ini segera dikoordinasikan dengan BNN Provinsi Sumut untuk melakukan pengembangan. Mereka kemudian menangkap seorang kurir bernama Joni Agani (34), warga Gp Cot Lheue Rhen, Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh. Dia ditangkap di dalam mobil double kabin Ford Ranger BK 8393 SA milik PT Supraco Indonesia, yang dikendarainya di jalan Tol Belmera.
"Saat diperiksa, dari dalam mobil itu ditemukan lebih kurang 32.000 pil ekstasi yang disimpan di dalam dua tas. Pil ekstasi itu rencananya akan dikirim kembali melalui Bandara Kuala Namu," jelasnya.
Tidak terhenti di sana, BNN Provinsi Sumut juga berkoordinasi dengan BNN Provinsi Palembang. Tiga penerima kiriman narkotika itu pun ditangkap.
"Diamankan tiga penerima barang berinisial Is, DA dan S. Ketiganya diamankan di kargo bandara di Palembang, saat menunggu kedatangan sabu dan pil ekstasi itu," akunya.