Penyiram air keras di Mojokerto sempat ingin menikahi korban
Penyiram air keras di Mojokerto sempat ingin menikahi korban. Pelaku mengaku sudah berhubungan dengan korban Dian, sejak 6 tahun lalu. Pelaku berstatus duda sedangkan korban Dian, berstatus janda punya anak satu.
Lamaji (39), warga Desa Randubango, RT 16, RW 05, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sempat ingin menikahi Dian Wulansari alias Citra Rey (24), warga Dusun Kemlagitimur, Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, sebelum melakukan penyiraman air keras (raksa). Namun baiknya, langsung hilang, setelah tahu korban kembali ke dunia malam (pemandu karaoke) sejak sekitar satu bulan lalu.
Pelaku mengaku sudah berhubungan dengan korban Dian, sejak 6 tahun lalu. Pelaku berstatus duda sedangkan korban Dian, berstatus janda punya anak satu.
"Hubungan saya sudah sejak 6 tahun lalu. Saya berniat segera menikah," katanya di Mapolsek Puri, Senin (6/3).
Namun niat untuk menikah itu hilang sejak sebulan lalu, lantaran mengatahui kekasihnya kembali ke dunia malam menjadi pemadu lagu di tempat hiburan malam. Dia juga mendengar kabar kalau korban berhubungan dengan lelaki lain.
"Sebelumnya kami sudah saling janji menjalin hubungan yang baik. Tapi ternyata sekitar satu bulan lalu, dia (korban) mengingkari dan kembali ke dunia malam," terangnya.
Duda 3 anak ini mengaku selama hubunganya dengan korban sekitar 6 tahun, ikut membiayai kebutuhan korban. Bahkan biaya kuliah korban sebagian juga ditopang olehnya.
"Saya membiayai kebutuhannya. Termasuk biaya kuliahnya juga sebagian saya beri," ujarnya.
Beberapa kali pelaku sempat ingin melampiaskan kekesalannya pada korban, namun tidak jadi dilakukan. Akhirnya, pada Minggu dini hari (5/3) dia nekat melampiaskan emosinya dengan menyiram air keras pada korban. Air raksa itu, menurutnya didapat dari tetangganya yang merupakan perajin perak.
"Saya emosi karena dia tidak bisa menjaga komitmen dan janji yang sudah dikatakan sendiri," kata Lamaji.
Sementara kondisi Dian Wulansari masih kritis. Luka bakar akibat siraman air keras, mengenai wajah, dada, lengan dan pahanya hingga 54 persen. Bahkan dokter RS Gatoel yang menangani Dian, menyatakan terancam buta permanent karena selain mengenai wajah, dada, lengan dan paha, percikan air keras melelehkan lensa kontak hingga melukai kornea matanya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, setelah dirawat intensif di ruang ICU Graha Jasmine RS Gatoel, Mojokerto sejak Minggu pagi, Senin sore, Dian Wulansari dirujuk ke Rumah Sakit dr. Sutomo Surabaya, untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Seperti diketaui, Dian Wulansari disiram air keras oleh Lamaji, kekasihnya, pada Minggu (5/3), sekitar pukul 02.00 WIB, saat melintas dengan mengendarai mobil Honda Brio, di Jalan Raya Jayanegara, Mojokerto. Selain itu, teman korban Sholehudin yang satu mobil dengan korban, juga terkena percikan air keras di bagian muka dan tangannya.