Penyusup Sulu ancam balas dendam ke Malaysia
"Jika benar mereka hendak masuk dalam bulan Agustus, bulan Juli kita sudah tunggu," kata Menteri Dalam Negeri Malaysia.
Pemerintah Malaysia kembali mendapat ancaman dari pasukan Sulu. Ancaman tersebut datang melalui sebuah surat yang berisi ancaman balas dendam dari pasukan Kerajaan Sulu.
Surat tertanggal 3 Juli itu ditandatangani oleh Komandan Milisi atas nama Kerajaan Sulu dan Keluarga Sultan Kiram. Surat tersebut menyebar kepada petugas kepolisian dan masyarakat di wilayah Tambunan, Sabah.
Dalam surat tersebut, pasukan Sulu yang dicap sebagai teroris atau penceroboh akan melakukan aksi balas dendam. Mereka akan menyerang wilayah Tambunan, Sabah pada bulan Agustus.
Bahkan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Sri Ahmad Zahid Hamidi menyebut banyak kabar burung beredar pasca surat tersebut beredar. Kabar burung tersebut salah satunya menyatakan bahwa bekas komandan Moro, Nur Misuari juga akan datang ke Sabah.
"Jangan dengar sembarang kabar angin. Jika benar mereka hendak masuk dalam bulan Agustus, bulan Juli kita sudah tunggu," kata Zahid seperti dikutip dari Bernama.com, Kamis (25/7).
Zahid juga meminta warga Malaysia untuk tetap waspada dengan adanya ancaman tersebut. Meski belum tentu benar, Zahid meminta warganya untuk tetap waspada dengan adanya surat ancaman itu.
"Kita jangan lengah. Kalau kita lengah memang mereka akan menceroboh masuk," katanya.