Perahu Terbalik Dihantam Arus Deras, Peternak di Banyuasin Tewas
Seorang peternak sapi, LS (48) ditemukan tewas di perairan Pulau Borang, Banyuasin, Rabu (29/12). Dia sempat hilang selama tiga hari setelah perahu yang dikemudikannya terbalik dihantam arus sungai yang deras.
Seorang peternak sapi, LS (48) ditemukan tewas di perairan Pulau Borang, Banyuasin, Rabu (29/12). Dia sempat hilang selama tiga hari setelah perahu yang dikemudikannya terbalik dihantam arus sungai yang deras.
Berdasarkan informasi dihimpun, korban bersama anaknya, SB (18), mengangkut pakan sapi menggunakan perahu, Selasa (27/12). Tiba di perairan Pulau Borang, perahu mereka terbalik karena dihantam air sungai yang deras.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Bagaimana cuaca terbentuk? Fenomena cuaca melibatkan interaksi kompleks antara atmosfer, lautan, dan daratan, menciptakan kondisi yang terus berubah sepanjang waktu.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Di mana lokasi Curug Panetean? Curug ini dijamin bikin siapapun terpukau. Sudah kenal dengan Curug Panetean yang ada di Desa Pangliaran, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat?
-
Di mana Curug Lembah Purba berada? Curug Lembah berada di dalam hutan kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
-
Bagaimana ciri khas Perkutut Kolocokro? Burung perkutut memiliki ciri khas bulu berwarna cokelat keabu-abuan dengan pola belang hitam yang indah.
SB berhasil diselamatkan warga yang kebetulan melintas. Sementara ayahnya hanyut dan tenggelam.
Tiga hari pencarian, mayat korban akhirnya ditemukan mengapung dengan jarak 19,2 mil dari TKP. Setelah dilakukan identifikasi, jenazah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Cuaca Ekstrem
Kepala Pos Pangkalan Muara Kumbang Bripka Nopri mengungkapkan, jarak penemuan korban yang jauh dari lokasi tenggelam akibat terbawa arus. Sebab, perairan tersebut saat ini sedang tidak bersahabat seiring bersamaan cuaca ekstrem.
"Perahunya terbalik karena dihantam arus deras. Saat ini cuaca memang ekstrem," ungkap Nopri, Kamis (29/12).
Dia memastikan, kematian korban murni karena kecelakaan tunggal dengan adanya keterangan saksi yang tak lain adalah anaknya. Warga diimbau lebih waspada jika beraktivitas di laut dan sungai.
"Jika mengikuti arahan, kecelakaan bisa dicegah dan tidak menimbulkan korban," pungkasnya.
(mdk/yan)