Perampok dan Pembunuh Siswa SMP di Musi Rawas Ternyata Tetangga Sendiri
Dalam pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku mengaku membekap korban lalu memukulinya sebanyak enam kali menggunakan balok kayu yang tertancap paku.
Satreskrim Polres Musi Rawas, Sumatera Selatan, mengungkap kasus perampokan disertai pembunuhan siswa SMP inisial FD (14). Pelaku tak lain adalah tetangganya sendiri, yakni SM alias BD (31).
Pelaku diamankan di tempatnya bekerja di Desa Prabumulih I, Muara Lakitan, Musi Rawas, Senin (19/12) dini hari.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya. Pelaku mengaku membekap korban lalu memukulinya sebanyak enam kali menggunakan balok kayu yang tertancap paku.
Pukulan mengenai wajah, kedua tangan, kepala, dan punggung. Korban yang tak sadarkan diri diseret pelaku ke tepian drainase yang berjarak tak jauh dari TKP. Selanjutnya, pelaku kabur membawa sepeda motor jenis Honda Beat milik korban.
"Tersangka sudah kami amankan dan menjadi pelaku tunggal dalam peristiwa itu. Tersangka adalah tetangga korban sendiri," ungkap Kasatreskrim Polres Musi Rawas AKP Muhammad Indra Prameswara, Kamis (22/12).
Perampokan dan pembunuhan itu berawal saat korban dan adiknya pamit ke orangtua untuk bermain bersama teman-temannya menggunakan sepeda motor, Senin (14/11).
Mereka mengobrol di Desa Y Ngadirejo. Tak lama, tersangka datang untuk meminta air minum dan korban menjawab tidak ada. Lalu tersangka meminta diantar ke desa sebelah untuk mengambil air.
Korban pun menuruti kemauan tersangka karena sudah kenal dan disusul teman-temannya.
Dalam perjalanan, teman-temannya kehilangan jejak korban.
Sore harinya, adiknya mengabarkan ke orang tuanya bahwa korban tak diketahui keberadaannya sejak berangkat bersama tersangka.
"Dua hari kemudian, korban ditemukan sudah tewas di irigasi sawah di Desa Ngadirejo," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 339 KUHP, subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang perampokan yang menyebabkan orang meninggal dengan ancaman 15 tahun penjara. Barang bukti disita motor korban dan dua balok kayu yang digunakan dalam pembunuhan.
Baca juga:
VIDEO: Wajah Tegas Ferdy Sambo Bantah Keterangan Saksi Ahli, Saya Yakin Tak Objektif
VIDEO: Curhat Kuat Maruf Ngaku Sakit Hati Disebut Pembohong di Pembunuhan Yoshua
Sempat Kabur Usai Tikam Senior Hingga Tewas, Bripka Wido Serahkan Diri
Dibunuh Selingkuhan, Pengendara Ojek Online Tewas Terbungkus Karung
Ibu Muda Dibunuh di Depan Anaknya, Tiga Saksi Diperiksa Polisi
Berawal Cekcok, Polisi Tikam Seniornya di Pos Penjagaan SPN Polda Riau