Peran Ulama Penting dalam Pemberantasan Judi Online
Ulama dianggap bisa memberikan nilai agama di masyarakat agar tak lagi bermain judi oline
Ulama dianggap berperan penting dalam pencegahan dan pemberantasan judi online. Penguatan nilai-nilai agama di masyarakat diyakini bisa meredam penyebaran judi online.
Sosiolog Universitas Nasional, Nia Elvia mengatakan, ulama salah satu institusi yang amat penting dalam menghadapi fenomena tren judi online.
- Menko Polkam Budi Gunawan Sebut Judi Online Seperti Wabah: Menjangkiti Orang Tua hingga Anak-Anak
- Pakar Siber Yakin Pemerintah Mampu Berantas Judi Online, Asalkan Tidak 'Masuk Angin'
- Marak Judi Online Dampak Minimnya Lapangan Pekerjaan
- Solusi Berantas Judi Online: Pemerintah Intervensi Provider dan Tokoh Agama Edukasi Masyarakat
"Dengan adanya fenomena maraknya judi online, saya kira peran ulama kita perlu ditingkatkan. Nilai atau norma agama ini amat penting dalam masyarakat, untuk menjadi panduan dalam berperilaku," kata sosiolog Universitas Nasional, Nia Elvia.
Judi Online Meningkat Sejak Pandemi
Nia mengatakan, kasus judi online erat kaitannya dengan usaha masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Di sini butuh peran pemerintah dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
"Dari beberapa hasil riset, angka pengangguran di Indonesia meningkat sejak pandemi hingga saat ini dan lapangan pekerjaan amat minim. Sehingga, seharusnya pemerintah untuk mengeliminir judi online, dengan menyediakan lapangan pekerjaan," kata Nia.
Nia meyakini, jika tersedia kesempatan, masyarakat akan lebih memilih berkerja dengan gaji yang pasti, daripada mengikuti judi online yang amat berisiko. Secara sosial, judi online tidak dianggap sebagai pekerjaan pristisius.
"Para pelaku judi online dianggap masyarakat sebagai orang yang mempunyai perilaku menyimpang atau melanggar norma agama dan sosial," ujar Nia.