Perbaiki jalan berlubang, Pemkot Depok anggarkan Rp 9 miliar
Pemerintah Kota Depok menganggarkan dana sekitar Rp 9 miliar untuk perbaikan jalan berlubang. Perbaikan jalan nantinya akan dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok.
Pemerintah Kota Depok menganggarkan dana sekitar Rp 9 miliar untuk perbaikan jalan berlubang. Perbaikan jalan nantinya akan dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok.
Tahun ini dana dianggarkan sama dengan tahun lalu. Padahal tahun ini jalan berlubang lebih banyak jumlahnya akibat curah hujan meningkat. Untuk jalan provinsi maka Dinas PUPR bekerjasama dengan PPJT maupun koordinasi dengan perwakilan provinsi. "Jalan negara contohnya bisa diintervensi seperti Jalan Juanda. Beberapa waktu lalu jalan berlubang di Juanda ditutupi teman-teman dari Balai Besar Cisadane Ciliwung. Tinggal jalan propinsi, mudah-mudahan April bisa diintervensi," kata Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Manto Djorgi, Senin (27/3).
Untuk perbaikan jalan berlubang, kata dia, sifatnya hanya pemeliharaan. "Seharusnya awal tahun menggunakan sisa barang anggaran tahun 2016 namun sampai bulan ini kami sudah kehabisan bahan. Sehingga menunggu pengadaan tahun 2017 dan sekarang sudah proses," ungkapnya.
Dia menjelaskan bahan tersebut habis sejak Maret tahun lalu. Bahan tersisa saat ini adalah kerikil. Sedangkan aspal digunakan untuk membangun jalan habis. "Kemudian dalam keadaan basah ketika akan diaspal kita nggak punya peralatan untuk itu. Harusnya dikeringkan dulu menggunakan hairdryer baru ditambal aspal selanjutnya dikeringkan gunakan hairdryer lagi setelah itu dibakar kemudian digilas," tukasnya.
Dia menuturkan kerusakan jalan yang ada di Depok itu menyebar. Kerusakan jalan sekitar 20 persen terutama jalan yang diaspal seperti Jalan Margonda, Jalan Tole Iskandar, Jalan Siliwangi, Jalan KSU yang merupakan kewenangan provinsi. "Kemudian Jalan GDC yang tanjakan ke atas menuju jalan Kartini," tuturnya.
Dirinya mengatakan berdasarkan data yang dimiliki, sebanyak lima persen jalan kota masih membutuhkan penanganan. Maksudnya adalah jalan yang belum tersentuh dengan APBD misalnya jalan yang masih tanah. Tahun 2016 ada dua bidang yakni pengerjaan jalan jembatan dan jalan lingkungan. "Untuk jaling kurang lebih Rp 3,9 miliar untuk 11 kecamatan. Untuk jajem kurang lebih Rp 9 miliar inii untuk pemeliharaan jalan di 11 kecamatan," terangnya.