Peredaran uang palsu di Jawa Tengah didominasi pecahan Rp 100.000
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo, mengatakan sampai April 2018, uang palsu yang ditemukan sebanyak 10.086 lembar. Kepada masyarakat, jika menemukan uang palsu masyarakat bisa langsung melapor ke polisi untuk ditindaklanjuti.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan Idul Fitri 2018. Masyarakat diminta jeli agar tidak menjadi korban uang palsu.
"Ini kan perputaran uang banyak, bisa saja ada uang palsu. Ini harus diantisipasi dengan dilihat, diraba, diterawang," jelasnya, Jumat (25/5).
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Kapan pajak anjing diterapkan di Indonesia? Aturan pajak untuk anjing pernah diterapkan di Indonesia, saat masa kolonialisme Belanda.
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Apa tujuan utama dari pantun Palembang lucu? Pantun Palembang lucu menjadi sarana hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat, baik dalam situasi formal maupun informal. Melalui kecerdasan kata dan humor yang disajikan dalam pantun, orang dapat mengalami momen-momen riang yang membawa tawa dan keceriaan.
Menurutnya, jika menemukan uang palsu masyarakat bisa langsung melapor ke polisi untuk ditindaklanjuti. Condro mengatakan, selama Ramadan tahun ini belum ada laporan terkait temuan atau pengedar uang palsu.
"Belum ada, karena itu harus waspada. Kita juga sudah menyebar anggota di keramaian, seperti pasar, terminal untuk memantau," tegasnya.
Terpisah, Hamid Ponco Wibowo, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, mengatakan sampai April 2018, uang palsu yang ditemukan sebanyak 10.086 lembar. "Mayoritas uang palsu ditemukan di Kantor Perwakilan Provinsi Jateng yakni 37 persen mengingat kota Semarang sebagai pusat perekonomian Jawa Tengah," paparnya.
Sementara pangsa uang palsu di kota lain adalah Solo (21 persen), Purwokerto (19 persen) dan Tegal (22 persen). Secara nominal uang palsu yang banyak ditemukan dalam pecahan Rp 100.000 sebanyak 66,08 persen diikuti pecahan Rp 50.000 sebanyak 31,01 persen sedangkan uang palsu pecahan lain memiliki pangsa masing-masing kurang dari 2 persen.
Sebagian besar uang palsu yang ditemukan berasal dari permintaan klarifikasi perbankan sebesar 92,4 persen. Menyusul permintaan dari kepolisian sebesar 2,8 persen dan permintaan masyarakat serta temuan dari setoran bank masing-masing sebesar 2,5 persen.
Baca juga:
Jasa tukar uang di pinggir jalan menjamur, BI minta waspadai terima Rupiah palsu
Edarkan uang palsu, 2 pemuda di Medan bonyok diamuk massa
Jelang Lebaran dan Pilkada, ketua DPR ingatkan waspada peredaran uang palsu
Dua tersangka pembuat & pengedar uang palsu ternyata residivis
Satu tersangka pembuat & pengedar uang palsu berprofesi sebagai dokter
Ini empat pelaku pembuat uang palsu yang dibekuk Bareskrim
Menyamar jadi pembeli, polisi ciduk komplotan pembuat uang palsu pecahan Rp 100 ribu