Perempuan Ditangkap di Klaten Terkait Kelompok Teroris Sibolga
Ada beberapa barang bukti yang dibawa oleh polisi di antaranya handphone dan sim card saat penggerebekan. Namun polisi tidak menemukan barang bukti lainnya di rumah terduga saat penggerebekan.
Polisi memastikan seorang perempuan diamankan Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (14/3), terkait dengan penangkapan terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara. Wanita tersebut berinisial YD berusia 38 tahun dan ditangkap di rumah orang tuanya, Dukuh Desan Wetan RT 5 RW 2 Desa Joton, Kecamatan Jogonalan.
"Yang kami dapat informasi dari rekan-rekan Densus 88, bahwasanya ada keterlibatan yang bersangkutan dengan kegiatan kelompok terorisme yang kemarin terjadi ledakan di wilayah Sibolga, Sumatera Utara," kata Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi kepada wartawan, Jumat (15/3).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Aries mengatakan, Polres Klaten hanya dimintai bantuan untuk pengamanan saat penangkapan dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Usai kegiatan di TKP, YD kemudian dibawa ke Polres Klaten untuk diperiksa kesehatannya. Pada malam harinya, YD dibawa oleh Densus 88 ke Jakarta.
"Jadi posisi kami dari Polres Klaten hanya memberikan bantuan petugas dan kegiatan di lapangan. Selanjutnya proses penyelidikan dan penyidikan akan dilakukan oleh Densus 88 Antiteror," katanya.
Aries mengaku tak bisa menyampaikan peran YD dalam kelompok Sibolga. Namun ia yakin Densus 88 sudah mempunyai dua alat bukti yang kuat untuk penangkapan tersebut. Hanya saja, Aries mendapatkan informasi dari Densus 88, jika YD ada keterkaitan dengan kelompok yang meledakkan diri di Sibolga.
Ada beberapa barang bukti yang dibawa oleh polisi di antaranya handphone dan sim card saat penggerebekan. Namun polisi tidak menemukan barang bukti lainnya di rumah terduga saat penggerebekan.
Dia menambahkan, kedatangan kedua orang tua YD hendak menjemput keponakannya untuk berlibur ke Jakarta. YD bahkan datang 10 hari sebelum penangkapan.
"Menurut keterangan ibunya, yang bersangkutan ini mau menjemput keponakannya untuk berlibur ke Jakarta," pungkasnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang perempuan berinisial YW (35) di rumah orang tuanya Dukuh Desan Wetan RT 5 RW 2 Desa Joton, Jogonalan, Klaten, Kamis (14/3) sore. Penangkapan YW membuat warga terkejut. Hal itu karena YW yang lahir di desa tersebut tak pernah menunjukkan perilaku yang aneh. Demikian juga orangtua dan keluarga serta kerabat yang ada.
Wakijo, Kadus 1 Desa Joton yang rumahnya tak jauh dari tempat tinggal YW mengaku kenal dengan wanita yang sekarang tinggal di Jakarta tersebut. Saat masih remaja perilaku YW tidak ada yang aneh. Dia dan kedua orang tua maupun anggota keluarga lainnya berhubungan baik dengan tetangga.
"Mbak Yuli (YW) itu asli kelahiran sini (Desa Joton). Saya sendiri terkejut, karena keluarga mereka dari dulu tidak ada afiliasi ke situ. Keagamaannya ya landai-landai saja, tidak ada yang aneh," ujar Wakijo saat ditemui wartawan, Jumat (15/3).
Wakijo menduga, setelah pindah domisili, YW menjadi berubah. Lingkungan atau pergaulan YW, lanjut dia, sangat mempengaruhi kondisinya saat ini. YW menurut dia, pindah dari Desa Joton, sekitar 15 tahun lalu, atau selepas lulus SMA.
"Lho kok jadi seperti ini, saya kaget sekali. Setelah pindah kita sudah tidak tahu pergaulannya sama siapa," katanya.
Lebih lanjut Wakijo mengungkapkan, semenjak pergi dari rumah, dirinya jarang melihat wanita 35 tahun tersebut pulang. Padahal di desa tersebut, YW masih mempunyai seorang ibu kandung dan kerabat lainnya. Saat pulang pun, YW yang dikabarkan sudah memiliki suami dan anak, justru terlihat sendiri.
Wakijo mengatakan, YW sudah tidak ber-KTP Klaten karena sudah berpindah ke Jakarta. Namun sejak kecil, YW tinggal dan sekolah di Klaten.
"SD ya di Tambakan 1, SMP dan SMA juga disini," katanya.
"Sebenarnya warga tidak resah, cuma terkejut. Terkejutnya kok warga saya, tetangga saya, teman saya seperti itu. Padahal dulu nggak seperti itu, sangat prihatin kita. Apalagi ibunya yang sudah seperti itu, hidup sendiri sama anak yang terakhir," katanya lagi.
Baca juga:
Penangkapan di Klaten, Warga Kaget Tetangga Diciduk Densus 88
Teroris di Sibolga Percaya Bunuh Diri Jalan Pintas Menuju Surga
Fakta-Fakta Terungkapnya Kasus Teroris di Sibolga
Polisi Tangkap 2 Orang di Tanjung Balai dan Tapteng Terkait Kasus Terorisme Sibolga
Usai Ibu Ledakkan Diri di Rumah, Keberadaan 3 Anak Teroris Sibolga Misteri
Densus 88 Tangkap 2 Teman Teroris Sibolga, 10 Bom Pipa & 300 Kg Bahan Peledak Disita
Polri Selidiki Kaitan Terduga Teroris Riau dengan Ledakan di Parkir Timur Senayan