Pergeseran dan retakan jembatan Cisomang dipantau pakai alat robotik

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat pengukur baik manual maupun robot. Tim juga terus memantau karena dikhawatirkan kondisi pergeseran di jembatan Cisomang terus terjadi.

Pascaterjadinya pergeseran dan retakan di jembatan Cisomang, Kilometer 100.800 Tol Cipularang, di wilayah Darangdan, Purwakarta, Jawa Barat, tim ahli dan tim monitoring Jasa Marga dan Kementerian Pekerjaan Umu terus melakukan pemeriksaan terhadap kondisi jembatan Cisomang.

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat pengukur baik manual maupun robot. Tim juga terus memantau karena dikhawatirkan kondisi pergeseran di jembatan Cisomang terus terjadi.

Menurut ketua tim perbaikan dari Jasa Marga, Arian, dengan menggunakan alat tersebut lebih dari nol koma nol milimeter, pergerakan jembatan dapat terdeteksi. Sehingga dapat dilakukan antisipasi lebih cepat.

"Jadi robotik itu akan memantau setiap titik-titik yang ada yang di pasang di situ. Dia akan diketahui ada perubahan ke arah atas bawah samping kiri kanan. Dari situ akan ketahuan berapa mili bergerak," kata Arian di Cisomang, Senin (2/1).

Seperti diketahui dari penelitian dan pemantauan, retakan di jembatan Cisomang juga diketahui bertambah. Dari semula hanya di tiang penopang P2, juga ditemukan sedikitnya lima retakan di pilar satu (P1).

Proses perbaikan terhadap jembatan itu pun hingga saat ini dilakukan para pekerja dengan melakukan penyuntikan dan pelapisan menggunakan bahan kimia di pilar satu (P1).

Dari keterangan Direktur Bidang Jembatan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Hedy Rahadian terdapat lima retakan merupakan temuan baru. Namun Hedy menyatakan itu bukan retakan baru.

"Semuanya kita terus monitoring. Memang ada retakan - retakan yang ditemukan," katanya saat memantau kondisi jembatan Cisomang.

Rencananya Tim Monitoring dan pelaksana masih akan terus melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pilar yang ada sebagai penopang jembatan Cisomang dengan menerjunkan lebih banyak lagi tim.

"Kita observasi terus," tambah Hedy.

Selain melakukan penyuntikan, pengamatan terhadap pilar termasuk pergerakan tanah yang menimbulkan pergeseran di jembatan tol tersebut juga terus dilakukan.