Pakai Celana Ini saat Naik Gunung, Dijamin Tak Akan Kelelahan
Terobosan teknologi ini disebut sudah diuji coba. Hasilnya menggembirakan.
Produsen pakaian luar ruangan Arc'teryx telah bermitra dengan startup teknologi bernama Skip. Mereka sepakat untuk merancang celana hiking berteknologi tinggi yang memiliki kerangka luar bertenaga super. Karena punya teknologi tinggi, tidak mengherankan, robot exoskeleton dijual dengan harga mahal.
Mengutip Futurism, Rabu (7/8), celana ini akan dikenakan biaya USD5.000 atau Rp 80 juta. Kecuali bersedia menjadi pengguna awal yang dapat dibeli USD 500 atau Rp 8 jutaan. Menurut Skip, celana tersebut adalah pakaian bertenaga pertama di dunia.
-
Apa saja latihan fisik untuk mendaki? Berikut ini 5 latihan fisik yang wajib dilakukan sebelum naik gunung.
-
Kenapa latihan fisik penting sebelum naik gunung? Tujuannya selain agar kuat mendaki, fisik yang prima tidak akan membuat kamu gampang lelah.
-
Bagaimana agar tubuh tidak mudah lelah? 'Lakukan hal ini secara teratur agar tubuh tidak mudah lelah serta menjaga pikiran tetap bagus. Gerakan yang kamu lakukan ini baik bagi otak dan bagi tubuh,' jelas Alison.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa terjadi saat naik gunung? Berikut sejumlah masalah kesehatan yang mungkin dialami ketika berkelana di alam terbuka: Kulit Melepuh, Luka di Kulit, Cedera Lutut dan Sendi, Gigitan Serangga, Terbakar Matahari, Dehidrasi, Masuk Angin.
-
Apa yang dilakukan di gunung? Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat bertapa bagi orang-orang yang mencari berkah, hikmah, atau ilmu.
-
Bagaimana cara berjalan agar tidak lelah? Tidak perlu terburu-buru saat berjalan jauh. Jaga kecepatan dan tempo berjalan yang nyaman bagi Anda. Hindari terlalu cepat atau terlalu lambat, karena terlalu cepat akan membuat kaki Anda mudah lelah, sementara terlalu lambat akan memperlambat perjalanan Anda.
Dapat meningkatkan kekuatan kaki penggunanya hingga 40 persen saat naik serta menopang lutut saat turun. Secara keseluruhan, celana exoskeleton bisa membuat pengguna merasa lebih ringan hingga 30 pon atau 13 kg saat bergerak.
Meskipun celana itu sendiri memiliki berat total 7 pon (3,1 kg), dengan masing-masing dua unit kerangka luar serat karbon berbobot 2 pon (kurang dari 1 kg). Namun apakah konsep celana hiking berbantuan motor yang sangat mahal akan populer masih harus dilihat. Bahkan ketika dipakai sebagai penahan di luar celana konvensional, teknologi ini belum menjadi andalan.
Untuk membiasakan masyarakat dengan celana yang tidak lazim, Arc'teryx mengadakan sejumlah demo senilai USD80 atau Rp 1,2 juta di seluruh tokonya di Amerika Utara. Harus diakui teknologi ini punya ketergantungan dengan baterai.
Sayangnya, baterai celana MO/GO hanya bertahan sekitar tiga jam. Namun, pemilik dapat menukar baterai saat bepergian untuk jangka waktu yang lebih lama.
Di situs webnya, Skip juga mengklaim bahwa sistem tersebut sudah dilatih di pegunungan terbesar di dunia untuk menangani medan apa pun yang ditemui. Selain meningkatkan daya tahan pejalan kaki, kerangka luar juga memungkinkan orang lumpuh untuk berjalan kembali.
Pada upacara pembukaan Olimpiade pekan lalu, para-atlet Kevin Piette, yang telah lumpuh selama 11 tahun, terlihat berjalan dengan bantuan robot kerangka luar sambil membawa Obor Olimpiade.
“Bagi saya, faktor pembedanya adalah mengeluarkannya dari dunia eksoskeleton, yang terlihat dan terasa seperti setelan Iron Man,” kata desainer utama Skip, Anna Roumiantseva.