Perguruan Katak Beracun Gunakan Air Keras Saat Tawuran di Bintaro
Kelompok remaja yang menamakan diri mereka perguruan katak beracun (PKB), umumnya masih berstatus sebagai pelajar dan di bawah umur. Dalam tawuran tersebut, pelaku menggunakan cairan kimia berbahaya berupa air keras untuk melumpuhkan lawan.
Polres Tangerang Selatan menangkap tujuh pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap empat warga Larangan, Ciledug kota Tangerang. Kedua kelompok terlibat tawuran pada Minggu (2/12) dini hari lalu.
Dari pengungkapan itu, sembilan orang tersangka berinisial S, (13)MY, (15)WTP, (15) MSBI, (16) BKA, (17)AF, (18)DM, (18)dan RD, (21)dan SN (17) berhasil ditangkap, sementara dua pelaku lainnya masuk sebagai DPO Polres Tangsel.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Di mana Taman Bambu Tangerang berada? Berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Babakan, taman ini cocok bagi muda-mudi yang ingin bersantai dengan nuansa berbeda di tengah hiruk pikuk perkotaan.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Mengapa sarang tawon diletakkan di tengah tumpeng? Sarang tawon akan diletakkan di Tengah-tengah nasi, yaitu diantara bagian dasar tumpeng dan pucuk tumpeng.
Kelompok remaja yang menamakan diri mereka perguruan katak beracun (PKB), umumnya masih berstatus sebagai pelajar dan di bawah umur. Dalam tawuran tersebut, pelaku menggunakan cairan kimia berbahaya berupa air keras untuk melumpuhkan lawan.
"Pelaku, sengaja menyiram air keras ke lawan tawurannya, untuk melukai," kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander di Mapolres Tangsel, Jumat (7/12).
Seorang korban penyiraman air keras itu harus mengalami kecacatan permanen karena mengenai bagian mata.
"Korban Aziz mengalami luka bakar di bagian mata sebelah kanan akibat siraman air keras. korban pelaku tawuran lainya, kena sabetan senjata tajam,” ucap dia.
Pelaku korban bernama Alan Sutadi (24) meninggal dunia di rumah sakit setelah menerima luka bacokan pada bagian kepala dan punggung.
Baca juga:
Satu tewas Tawuran di Bintaro, 7 diciduk dan 2 dari Perguruan Katak Beracun masuk DPO
Polisi Depok Tangkap Gerombolan Pemuda Bawa Celurit Buat Tawuran
Puluhan Pemuda Terlibat Tawuran di Tambora Jelang Subuh, Sejumlah Orang Luka Parah
5 Pelajar terlibat tawuran di Tangsel dibekuk polisi
Pulang menonton futsal, 1 pelajar tewas usai diserang kelompok bermotor di Cinere
Redam konflik horizontal, Kemensos tingkatkan kompetensi pelopor perdamaian