Peringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
- Kisah Suami Korban Tsunami Aceh Jatuh Hati ke Istri Asal Palembang, Mesra saat Nyoblos ke TPS
- Pulang dari Mesir, Sosok ini 'Hilang' 15 Tahun Tak Pernah Kembali ke Kampung, Kini Berubah jadi Orang Hebat
- Gempa Dahsyat M 7,4 Picu Tsunami di Jepang, Indonesia Terdampak?
- Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun
Peringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Acara doa dan zikir akbar itu digelar di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa (26/12). Kegiatan ini dipandu Pimpinan Zawiyah Nurun Nabi, Teungku Zamhuri Ramli.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, mengatakan acara itu digelar pemerintah untuk mengenang dan merawat ingatan masyarakat terhadap bencana tsunami Aceh.
"Dengan kita mengingat terus, kita juga dapat memitigasi dengan langkah langkah apa yang harus dilakukan bila tsunami terulang kembali,” katanya.
Marzuki berharap, masyarakat Aceh dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari tragedi besar di abad ke-21 itu. Dia mengatakan kondisi Aceh yang sudah aman dan damai pascatsunami harus terus dijaga dan dirawat.
"Agar proses pembangunan dapat berjalan lancar," ujarnya.
Sementara, Teungku Amri Fatmi yang mengisi tausiah peringatan 19 tahun tsunami mengajak masyarakat Aceh untuk mengambil hikmah dari bencana besar yang pernah melanda Bumi Serambi Mekkah itu.
Ia menyebutkan sejumlah hikmah dari bencana itu di antaranya adalah bersabar dan bertawakal terhadap takdir Allah.
"Takdir Allah terbagi dua macam. Takdir yang melibatkan campur tangan manusia dan takdir tanpa campur tangan manusia," ungkapnya.
Ia mencontohkan konflik bersenjata GAM dan pemerintah selama tiga dekade, merupakan takdir campur tangan manusia yang pernah melanda Aceh. Sementara bencana tsunami merupakan takdir Allah tanpa campur tangan manusia.
Teungku Amri mengatakan, salah satu hikmah dari musibah tsunami adalah berhentinya konflik berkepanjangan yang pernah melanda Aceh.
"Segala yang terjadi dalam hidup kita ini wajib kita yakini sesuai takdir Allah, wajib meyakini semua yang terjadi dalam hidup ini sudah diatur dan dirancang Allah," jelasnya.
Selain doa dan zikir, Pemerintah Aceh juga turut menyantuni 100 anak yatim piatu dalam peringatan 19 tahun tsunami itu.
Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 sekira pukul 07.58 WIB. Gelombang air laut menyapu sejumlah wilayah menyusul gempa dahsyat 9.3 skala richter (SR). Lebih dari 200.000 orang meninggal dalam bencana ini.